Upaya Pelacakan dan Penanganan Locus Stunting yang Diprakarsai Kaderkader Posyandu Desa Tambang bersama Mahasiswa KKN UNRI

Redaksi Redaksi
Upaya Pelacakan dan Penanganan Locus Stunting yang Diprakarsai Kaderkader Posyandu Desa Tambang bersama Mahasiswa KKN UNRI
Kukerta UNRI 2023

TAMBANG - Pelacakan dan penanganan lokus stunting menjadi salah satu langkah Mahasiswa KKN UNRI Desa Tambang bersama Ibu Kader Posyandu Tambang untuk mendukung pencegahan stunting kepada anak dibawah umur 5 tahun di desa tambang.

Kegiatan ini dilaksanakan mulai dari hari Senin (17/7/2023) sampai hari Jum’at (21/7/2023) dengan mendatangi setiap rumah dari kepala keluarga yang memiliki balita (bayi di bawah lima tahun).

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah lima tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya.

Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal setelah bayi lahir akan tetapi, kondisi stunting baru nampak setelah bayi berusia 2 (dua) tahun.

Dengan demikian periode 1000 hari pertama kehidupan seharusnya mendapat perhatian khusus karena menjadi penentu tingkat pertumbuhan fisik, kecerdasan, dan produktivitas seseorang di masa depan.

Tahun 2022 lalu, Berdasarkan hasil validasi pengukuran balita di puskesmas kabupaten kampar sampai September 2022 dari 31 puskesmas berdasarkan TB/U Jumlah sangat pendek 527 orang sedangkan yang Sangat Pendek 323 orang.

Jumlah stunting tertinggi yakni puskesmas lipat kain 105 orang dan Puskesmas Tambang 99 orang, prevalensi stunting terendah adalah Puskesmas Pulau Gadang (0).

Upaya pelacakan dan penanganan Locus stunting di desa tambang ini, dilakukan dengan mempertimbangkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), dengan angka stunting di Kampar tiga tahun terakhir menunjukkan penurunan prevalensi stunting dari 32,99 persen (2019) pada 2020 prevalensi 23,07 persen dan 2021 terjadi peningkatan prevalensi 25,7 persen.

Menurut data Website Dinas Kesehatan Kampar (https://dinkes.kamparkab.go.id/ ), “Faktor lokasi Kab.Kampar merupakan geografisnya perairan, sulit dan terpencil sehingga akses masyarakat terhambat, banyak remaja yang putus sekolah dan menikah pada usia dini, PHBS masyarakat dan sanitasi yang rendah serta kurangnya pengetahuan orang tua terhadap gizi seimbang dan kesadaran keluarga dalam pentingnya pemantauan tumbuh kembang anak balita.”

Dengan adanya kasus stunting di desa tambang dari tahun ke tahun, untuk itu Mahasiswa KKN UNRI bersama Ibu Kader Posyandu Desa Tambang mengajak masyarakat Kampar terutama desa Tambang, untuk lebih memperhatikan asupan gizi yang dikonsumsi oleh keluarga, khususnya ibu hamil , bayi dan balita.

Karena itu, Mahasiswa KKN UNRI bersama Ibu Kader Posyandu Desa Tambang menyarankan kepada ibu-ibu yang dalam masih dalam keadaan hamil, agar dapat mengkonsumsi asupan yang bergizi, tablet tambah darah, sehingga saat bayi masih berada di dalam kandungan bisa tercukupi asupan gizinya.

Maka dengan adanya kegiatan ini, Mahasiswa KKN UNRI Desa Tambang dapat memberikan data yang lebih akurat terkait kondisi stunting terkini dari desa tambang sehingga dapat membantu memberikan gambaran kesehatan anak balita indonesia terutama di desa Tambang.(*)


Tag:
Berita Terkait
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers riaueditor.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online riaueditor.com Hubungi kami: riaueditor@gmail.com
Komentar
Berita Terkini