Mahasiswa Unri KKN MBKM 2024 Gelar Pelatihan Ecoprint di Desa Rawa Mekar Jaya

Redaksi Redaksi
Mahasiswa Unri KKN MBKM 2024 Gelar Pelatihan Ecoprint di Desa Rawa Mekar Jaya
KKN Unri di Desa Rawa Mekar Jaya, 2 Oktober 2024.

SIAK, riaueditor.com - Mahasiswa Universitas Riau (Unri) yang tergabung dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata Merdeka Belajar Kampus Merdeka (KKN MBKM) 20 SKS tahun 2024 di Desa Rawa Mekar Jaya, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, menginisiasi pelatihan membatik ecoprint dalam rangka mengenalkan batik pada saat yang bertepatan dengan Hari Batik Nasional, yaitu 2 oktober 2024.

Kegiatan berupa pelatihan pembuatan batik ecoprint dilakukan di halaman TK Al-Ikhsan, desa Rawa Mekar Jaya. Sasaran yang dituju untuk pelatihan tersebut yakni adik-adik beserta ibu-ibu.

Kegiatan edukasi pembuatan batik ecoprint pada totebag telah dilaksanakan pada hari Rabu, 2 Oktober 2024 pukul 08.00 WIB s.d. pukul 11.00 WIB di TK Al-Ikhsan yang beralamat di Jalan Pendidkan, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, Riau.

Pelatihan membatik ecoprint di Desa Rawa Mekar Jaya bertujuan untuk mengenalkan batik kepada anak-anak sejak dini dan diikuti oleh para orang tua.

Program ini memperkenalkan metode ecoprint yang menggunakan bahan alami, bertujuan untuk menambah pengetahuan, membuka peluang usaha dan memanfaatkan sumber daya alam desa. Rias Smith Veraldha, penanggung jawab kegiatan ecoprint KKN MBKM 20 SKS, berharap pelatihan ini meningkatkan keterampilan dan penghasilan masyarakat yang ada di Desa Rawa Mekar Jaya.

"Program kerja ini menjadi upaya kami dalam memperkenalkan siswa-siswi kepada kekayaan budaya Indonesia yaitu batik, sekaligus mengajarkan mereka pentingnya menjaga lingkungan melalui kegiatan kreatif yang ramah lingkungan. Totebag bermotif ini bisa hasilin duit loh kalau dijual," ungkap Rias Smith, selaku penanggung jawab.

Batik adalah warisan budaya Indonesia yang dihargai dunia karena nilai seninya. Salah satu inovasi terbaru adalah batik ecoprint, yang menggunakan pewarna dari bahan alami sehingga lebih ramah lingkungan. Kain batik ecoprint memiliki pola unik yang berbeda-beda, tidak menggunakan bahan berbahaya, dan mudah dibuat.

Selain melestarikan budaya batik, ecoprint juga mendukung pelestarian lingkungan dan memiliki potensi jual yang tinggi.

Pada awal pelatihan, peserta pelatihan diperkenalkan dengan batik ecoprint dan dijelaskan bahan yang dibutuhkan serta cara pembuatannya secara rinci oleh Niandha Aulia Wulandari, mahasiswi prodi Ilmu Pemerintahan 22 Universitas Riau. Selanjutntya, siswa-siswi beserta orangtua langsung mempraktikkan langkah-langkah pembuatan ecoprint yang didampingi langsung oleh mahasiswa.

Di Desa Rawa Mekar Jaya, terdapat potensi alam yang bisa mendukung pembuatan batik ecoprint. Namun, masyarakat sekitar belum ada yang memanfaatkan bahan alam tersebut untuk dibuat batik jenis ecoprint.

Banyak ditemukan berbagai macam tumbuhan yang dapat digunakan dalam metode ecoprint diantaranya daun pepaya, daun jambu biji, daun kersen, daun singkong, bunga sepatu dan masih banyak lagi yang dapat dimanfaatkan.

Teknik yang digunakan pada pelatihan ini adalah teknik pounding, yakni teknik yang dilakukan dengan meletakkan tumbuhan atau bunga di atas kain kemudian memukulnya menggunakan palu atau batu sehingga corak dan warnanya dapat timbul ke kain.

Alat yang digunakan dalam ecoprint teknik pounding yaitu alat pukul (palu/ulekan/batu) dan gunting. Bahan yang digunakan yaitu totebag polos berbahan katun, daun dan bunga segar (pilih yang memiliki pigmen warna alami seperti daun papaya, daun jambu biji, bunga sepatu, bunga kertas dan bunga talang), tawas, plastik transparan, cuka, dan air sumur.

Pada tahap awal, orang tua dan adik-adik TK Al-ikhsan dijelaskan lebih detail mengenai teknik pounding.

Langkah pembuatan ecoprint dimulai dengan menyiapkan alat dan bahan terlebih dahulu. Kemudian peserta dipandu untuk merendam tumbuhan pada air cuka agar warna dapat keluar maksimal. Daun yang telah direndam, selanjutnya ditempelkan pada totebag berbahan katun yang sudah disediakan.

Letakkan totebag di atas alas keras. Susun daun atau bunga segar di atas permukaan totebag sesuai dengan pola atau desain yang diinginkan.

Tutupi totebag dengan plastik tipis, kemudian pukul perlahan-lahan di atas plastik yang menutupi daun atau bunga dengan palu atau batu.

Lakukan pemukulan merata hingga pigmen dari daun atau bunga berpindah ke kain totebag, menciptakan pola atau motif alami. Setelah pemukulan selesai, angkat plastik serta daun/bunga dari permukaan totebag. Jemur totebag hingga benar-benar kering.

Keunikan dari batik ecoprint, didapat dari hasil kreativitas masing-masing siswa. Kreativitas perlu diasah dengan kesungguhan, kesabaran dan ketelatenan.

Setelah selesai pukuli daun, maka dapat dilanjutkan dengan menyiapkan air tawas dan rendam didalamnya selama 10-15 menit, lalu bilas dengan air bersih dan jemur hingga kering dan tas motif batik ecoprint siap digunakan.

Meski pembuatanya tergolong sederhana, tetapi batik ecoprint memiliki keunikan tersendiri yang membuat nilai jualnya tinggi sehingga bisa menjadi potensi produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Desa Rawa Mekar Jaya.

Hal ini juga ditegaskan oleh Ketua Kelompok KKN MBKM 20 SKS Universitas Riau tahun 2024, Afanin Nurwinda Salshabila yang akrab disapa Anin.

"Pelatihan membatik ecoprint ini merupakan salah satu program kerja KKN kelompok kami. Kami mencetuskan proker ini untuk mengenalkan batik kepada adik-adik, selain itu, juga banyak tumbuhan yang berpotensi sebagai bahan baku ecoprint," ujar Anin.

Kegiatan ini mendapat sambutan yang baik dari masyarakat setempat, khususnya kepala sekolah TK Al-Ikhsan Desa Rawa Mekar Jaya.

Ia mengatakan bahwa kegiatan ini belum pernah sama sekali di desa ini, selaku kepala sekolah merasa senang sekali dengan diadakan pembelajaran dan pelatihan ecoprint di Desa Rawa Mekar Jaya, khususnya TK kami.

Batik ini memakai bahan dan alat yang kami punya serta memanfaatkan dedaunan di sekitar rumah. Sehingga, kami dengan mudah dapat mencari bahan dan alat tanpa harus memakan biaya yang mahal.

"Semoga dengan diadakan pelatihan ecoprint ini anak-anak jadi tau apa itu batik yang merupakan ciri khas indonesia, bisa menjadi berkah dan barokah bagi kami," katanya.

Saya juga berharap, kedepannya batik ecoprint dapat dijual dan meningkatkan ekonomi warga kami” Ujar Rodiah, selaku Kepala Sekolah TK Al-Ikhsan.

Melalui kegiatan ini, Tim KKN MBKM 20 SKS UNRI 2024 berharap dapat menanamkan nilai-nilai cinta lingkungan dan budaya kepada generasi muda sejak dini.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak sekolah yang telah mendukung dan memfasilitasi kegiatan ini. Semoga kegiatan serupa dapat terus dilakukan di masa mendatang untuk melestarikan budaya dan meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan generasi muda," pungkas ANin.

Penulis: Tim KKN MBKM 20 SKS UNRI 2024, Desa Rawa Mekar Jaya


Tag:
Berita Terkait
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers riaueditor.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online riaueditor.com Hubungi kami: riaueditor@gmail.com
Komentar
Berita Terkini