Sri Mulyani, Defisit Dramatis APBN & Beban 10 Tahun ke Depan

Redaksi Redaksi
Sri Mulyani, Defisit Dramatis APBN & Beban 10 Tahun ke Depan
(Tangkapan Layar Youtube Kemenkeu RI)
Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan keterangan pers mengenai APBN KiTa

JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan dalam rangka memulihkan perekonomian nasional (PEN) tahun ini akibat epidemi Covid-19, pemerintah telah mengeluarkan anggaran sangat besar. Anggaran biaya penanganan Covid-19 melalui PEN ditetapkan sebesar Rp 695,20 triliun.

Pembiayaan ini mengakibatkan defisit anggaran yang semakin melebar menjadi Rp 1.039,2 triliun atau 6,34% dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Menurutnya, defisit yang tinggi ini akan menjadi beban pemerintah dalam jangka panjang. Tak tanggung-tanggung, peningkatan defisit karena Covid-19 bisa menjadi beban hingga 10 tahun mendatang.

"Defisit meningkat dramatis dan jadi beban kita dalam 10 tahun ke depan," ujar Sri Mulyani di Gedung DPR RI, Kamis (18/6/2020).

Namun, kondisi ini bisa berubah jika pembiayaan yang dilakukan pemerintah tahun ini bisa berjalan baik. Dimana, hal ini akan berkoordinasi dengan Bank Indonesia (BI) yang siap membantu pemerintah untuk membiayai defisit anggaran tersebut.

Dalam hal ini BI dan Pemerintah telah sepakat melakukan burden sharing. Dimana, BI bisa masuk ke pasar perdana untuk membeli SBN pemerintah jika hasil lelang di lelang belum mencapai target.

Dengan langkah ini diharapkan, pembiayaan defisit tidak membebani tugas pemerintah dalam melakukan kegiatan perekonomian lainnya.

"Itu pembagian beban kami dengan BI yang jadi kunci bagaimana untuk kelola dampak Covid tanpa tingkatkan beban fiskal yang akan mengurangi kemampuan dalam dukung berbagai program pembangunan dan masalah-masalah yang sifatnya fundamental," jelasnya.

(CNBCIndonesia.com)


Tag:
Berita Terkait
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers riaueditor.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online riaueditor.com Hubungi kami: riaueditor@gmail.com
Komentar
Berita Terkini