JEDDAH - Pemandangan tidak biasa tampak dari Jeddah, Arab Saudi. Kawasan yang biasanya sunyi, kini disulap menjadi riuh ramai pengunjung yang memadati kota tersebut.
Jumat, (21/9/2018) malam, keriuhan festival di Kota Tua Jeddah seperti menandakan model terbaru Arab Saudi. Hari itu adalah perayaan jelang hari kemerdekaan Arab Saudi yang jatuh pada hari ini, Minggu, (23/9/2018).
Ketika memasuki kawasan tersebut, Okezone dibuat terkesima dengan beragam aneka pertunjukan, mulai dari pameran seni artistik, lukisan, pagelaran khas musik daerah, pertunjukan film bersejarah hingga menampilkan pakaian khas perang Arab Saudi di masa lawas.
Lampu-lampu aneka warna menyinari bangunan-bangunan tua yang tak berpenghuni itu, menambah warna dan suasan meriah. Di tepi plasa-plasa di Kota Tua, nampak aneka panganan dan jajanan lokal diperjualbelikan.
Banyak anak-anak muda asik dengan kamera foto digenggamannya mengabadikan momen suasana di kota yang sebelumnya tidak pernah terjadi di tanah Arab itu.
Anak-anak kecil pun tidak ingin ketinggalan, mereka bermain, berlari kesana kemari seperti terbangnya burung lepas bebas. Bahkan, perempuan-perempuannya pun tidak semua mengenakan pakaian abaya dan bercadar yang menjadi khas Arab Saudi.
Di hari itu, mereka seperti mempertontonkan wajah baru Arab Saudi di masa mendatang, menjelang visi 2030 yang dijadikan titik ukur perubahan di Saudi.
Hanaa Shakhbar, salah seorang anak muda berusia 32 tahun tampak sibuk mengatur desain proyek seni di kawasan kota tua itu. Meski dia lulusan sekolah bisnis di New York, Amerika Serikat, bakat seninya tidak menyurutkan keinginannya untuk terus berkarya.
Hanaa tak berabaya seperti kebanyakan perempuan dewasa di Saudi. Celana jeans dilengkapi tunik hitam dengan lengan disingsingkan, serta kerudung yang ia pakai longgar.
Bersama dua temannya yang sibuk melukiskan sketsa yang ditempeli kolase foto-foto kecil pengunjung Kota Tua Jeddah yang membentuk lukisan wajah raja mereka, yakni Raja Salman bin Abdulaziz.
Bersama Welee dan Ghadah Basrawy, Hanaa mengerjakan proyek itu atas pesanan lembaga amal Misk yang didanai Pangeran Muhammad bin Salman untuk peringatan Hari Nasional Saudi.
Tanggal itu menandai diubahnya nama Kerajaan Nejd dan Hijaz menjadi Kerajaan Arab Saudi oleh Raja Abdulaziz Alsaud pada 1932. Sebuah kerajaan yang berdiri di atas pondasi puritanisme Islam yang digaungkan Muhammad ibn Abdul Wahhab pada abad ke-19.
Tidak hanya diramaikan para generasi milenial dan anak kecil, kaum orangtua pun larut dalam menyemarakan hari kemerdekaan negaraanya yang ke-88 itu. Layaknya di Indonesia, mereka mengenakan pakaian atribut perang, berkuda layaknya pasukan Badui menunggangi kuda Arab yang terkenal gagah lengkap dengan senjata laras panjang model jadul dan pedang dipinggang kirinya.
Festival kemerdekaan itu pun berhasil menarik simpati para turis asing, karena tidak sedikit para wisatawan yang berkunjung ikut meramaikan festival kota tua itu, mereka terlihat begitu terhibur dengan pertunjukan yang tidak dikenakan biaya sepeser pun.
(okezone.com)