Mulai Februari 2025, Puskesmas Ujung Tombak Program Cek Kesehatan Gratis

Redaksi Redaksi
Mulai Februari 2025, Puskesmas Ujung Tombak Program Cek Kesehatan Gratis
Cek kesehatan gratis program Presiden Prabowo.(Foto: Ist)

PEKANBARU- Pemerintah Provinsi Riau melalui Dinas Kesehatan (Diskes) siap mendukung program Cek Kesehatan Gratis Presiden Prabowo. Dinas Kesehatan Riau sudah mendapatkan arahan untuk menjalankan program ini.

"Nanti ujung tombaknya adalah puskesmas se Indonesia termasuk Riau tentunya," ucap Krpala Diskes Riau, Sri Sadono, Sabtu (4/1/2024).

Lebih lanjut menurut Kadiskes, pemerintah pusat telah menyediakan dananya. Sedangkan dinas kesehatan kesehatan kabupaten kota sebagai penyelenggara dan Dinas kesehatan Provinsi sebagai pembina.

"Diperkirakanpada Februari tahun ini program tersebut sudah dijalankan" tuturnya.

Pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 4,7 triliun pada tahun 2025 untuk program cek kesehatan gratis.Juru bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Dedek Prayudi mengatakan, program akan dimulai sekitar Februari mendatang.

Caranya, masyarakat yang berulang tahun dapat mendatangi Puskesmas terdekat dengan membawa kartu tanda penduduk (KTP) untuk mendapatkan cek kesehatan gratis.

Program ini juga akan digelar secara bertahap mulai tahun 2025 dengan target 60 juta orang. Selama lima tahun ke depan, diharapkan 200 juta warga negara dapat terlayani program tersebut.

Program pemeriksaan kesehatan gratis ini tidak hanya meliputi penyakit kardiovaskuler, melainkan berbagai penyakit lain yang dikelompokkan berdasarkan kategori usia.

Pada usia balita akan dilakukan pemeriksaan kesehatan yang difokuskan pada deteksi penyakit bawaan lahir, seperti hipotiroid kongenital. Apabila terdeteksi, penyakit ini akan ditangani lebih awal, sehingga bisa mencegah risiko retardasi mental pada anak.

Bagi kelompok usia remaja, skrining kesehatan meliputi pemeriksaan obesitas, diabetes, dan gigi. Skrining ini difokuskan pada masalah kesehatan yang sering kali mulai berkembang di masa kanak-kanak dan remaja.

Sementara program skrining untuk usia dewasa difokuskan pada pemeriksaan kanker, seperti kanker payudara, leher rahim, paru, dan usus besar. Sedangkan skrining untuk lansia, selain difokuskan pada penyakit-penyakit kardiovaskuler, deteksi juga dilakukan untuk deteksi penyakit akibat proses menua.

"Cara pandang Presiden terhadap kesehatan bukan hanya mengobati orang sakit. Upaya promotif, preventif, itu jauh lebih penting dibandingkan kuratif," tutup Dedek Prayudi.

Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers riaueditor.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online riaueditor.com Hubungi kami: riaueditor@gmail.com
Komentar
Berita Terkini