JAKARTA - Pandemi virus corona baru (Covid-19) masih beluk usai. Di Indonesia, angka orang yang positif terinfeksi virus tersebut kini mencapai 14.749 dengan penambahan pasien positif sebanyak 484.
Di antara belasan ribu tersebut, sebanyak 1.007 pasien meninggal dunia. Hal tersebut diungkapkan juru bicara pemerintah untuk penanganan corona, Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Selasa (12/5/2020).
Sementara itu, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo menyebut hampir sebagian besar pasien yang meninggal dunia memiliki penyakit penyerta (komorbid). Berdasarkan data yang diterima, penyakit penyerta ginjal menjadi faktor paling tinggi terjadinya kematian.
Berdasarkan penelitian-penelitian yang dilakukan peneliti di dunia, virus ini memang tidak hanya menyerang saluran napas, tetapi juga organ-organ lain pada tubuh. Termasuk jantung dan ginjal. Berikut dampak virus corona pada tubuh, seperti dilansir dari Eco Watch, Selasa (12/5/2020).
Jantung
Beberapa penelitian dan makalah dari negara-negara termasuk AS, China dan Italia menunjukkan bahwa virus ini juga menyerang jantung. Bukti tersebut tidak hanya didasarkan oleh tingginya angka kematian pada orang dengan penyakit jantung atau tekanan darah tinggi.
Namun, ada bukti lain pada pasien yang sebelumnya sehat lalu terinfeksi virus dan mengalami miokarditis, atau radang otot jantung. Terkait hal tersebut, beberapa pasien dengan SARS dan MERS juga ditemukan kasus kerusakan jantung akut.
Paru-Paru
Virus korona menyerang paru-paru dan dapat menyebabkan kerusakan, meskipun sudah pulih dari virus tersebut. Banyak pasien yang pulih menunjukkan fungsi paru-paru yang berkurang. Peneliti Tiongkok telah menemukan kekeruhan di paru-paru pada beberapa orang yang telah pulih dari Covid-19 dan menunjukkan kerusakan permanen pada organ tersebut.
Pembuluh Darah
Selain itu, ahli patologi di Rumah Sakit Universitas Zurich menemukan di beberapa orang mengalami kondisi di mana seluruh lapisan sel di dalam darah dan pembuluh getah bening (endotelium) dari berbagai organnya meradang. Para peneliti menyimpulkan bahwa virus tersebut mengarah ke peradangan menyeluruh pada endotelium melalui reseptor ACE2.
Hal ini dapat menyebabkan gangguan mikrosirkulasi parah yang merusak jantung dan menyebabkan emboli paru dan oklusi pembuluh darah di otak dan saluran usus. Akibatnya, kegagalan multiorgan terjadi, yang seringkali dapat menyebabkan kematian.
Sistem Syaraf
Pada lebih dari 80 persen pasien Covid-19 mengalami gangguan indra pengecap dan penciuman. Ageusia atau anosmia seperti itu umumnya terjadi pada awal infeksi.
Otak
Beberapa waktu lalu pasien di Jepang yang terinfeksi virus corona menunjukkan tanda-tanda kejang epilepsi. Dia didiagnosis menderita meningitis yang disebabkan oleh virus tersebut, yang telah menembus sistem saraf pusat.
Ginjal
Jika pasien virus corona dengan pneumonia telah diberi ventilasi, hal ini dapat merusak ginjal. Gagal ginjal akut sering terjadi karena pneumonia sering menyebabkan banyak cairan menumpuk di paru-paru, sehingga pasien diberi obat yang mengeluarkan cairan dari tubuh. Namun, hal tersebut mengurangi suplai darah ke ginjal, sehingga dia tidak bisa lagi memenuhi fungsi pembersihannya.
Selain itu, penbekuan darah juga lebih cepat pada orang dengan penyakit Covid-19 yang parah. Akibatnya, gumpalan darah dapat dengan mudah terbentuk, sehingga menghalangi pembuluh darah dan ginjal.
(iNews.id)