Pecah Rekor Lagi, Corona Malaysia Dekati Kasus Harian di RI

Redaksi Redaksi
Pecah Rekor Lagi, Corona Malaysia Dekati Kasus Harian di RI
Foto: AP/Vincent Thian

JAKARTA - Keadaan pandemi Covid-19 di Malaysia masih terus mengkhawatirkan. Meski negara itu sudah melaksanakan penguncian yang ketat, tampaknya jumlah kasus harian masih mencetak rekor baru.

Terbaru, pada Kamis (12/8/2021), Malaysia menorehkan rekor baru 21.668 kasus Covid-19. Ini merupakan tambahan kasus tertinggi sepanjang sejarah pandemi di Negeri Jiran itu. Hal ini membuat total kasus kumulatif mencapai 1.342.215 kasus. Kasus harian di Malaysia, hanya terpaut tipis dengan kasus di Indonesia pada hari yang sama menyentuh 24.709 kasus. Dari sisi populasi, penduduk Malaysia sekitar kurang lebih sepersepuluh penduduk Indonesia.

Dari sisi kematian, Malaysia juga mencatat tambahan 318 kematian akibat virus corona di hari yang sama. Tambahan ini membuat jumlah pasien wafat akibat Covid di negara itu mencapai 11.691 jiwa.

Dari penambahan kasus ini, wilayah Lembah Klang atau sekitar ibukota Kuala Lumpur masih mencatatkan angka infeksi yang cukup signifikan. Negara bagian Selangor misalnya menduduki posisi teratas penambahan kasus dengan 6.278 kasus. Di peringkat dua, hal ini diikuti Kuala Lumpur sebanyak 2.436 kasus.

Berikutnya ada Negara bagian Kedah dengan 2.143 infeksi, Sabah dengan 2.052 kasus, Johor dengan 1.706 kasus, Penang 1.229 infeksi , dan Sarawak dengan 1.216 kasus.

Beberapa analis menilai bahwa tingginya kasus Covid ini disebabkan oleh respon penanganan wabah yang kurang baik dan tanggap. Banyak dinamika politik yang menjadi sebuah momok bagi penanganan pandemi.

"Respons Malaysia terhambat oleh pemerintahan yang kacau dan pertikaian politik yang terus-menerus," ujar Joshua Kurlantzick, peneliti Asia Tenggara di lembaga think tank Council on Foreign Relations.

Malaysia memang sedang dalam konflik politik internal yang tajam. Banyak pihak yang mengecam dan meminta Perdana Menteri (PM) Muhyiddin Yassin untuk mundur akibat manuver yang memperpanjang keadaan darurat nasional dan pembatasan pergerakan publik secara sepihak. Bahkan, langkah ini membuat pihak partai koalisi pendukungnya saat ini semakin menipis.

Terlepas dari pergumulan politik, pihak berwenang Malaysia telah mempercepat laju vaksinasi dalam beberapa pekan terakhir. Lebih dari 18% dari 32 juta penduduk negara itu telah divaksinasi penuh. Pemerintah Malaysia mengatakan pihaknya bertujuan untuk menginokulasi sebagian besar populasi orang dewasa pada akhir tahun.

(sumber: CNBCIndonesia.com)


Tag:
Berita Terkait
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers riaueditor.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online riaueditor.com Hubungi kami: riaueditor@gmail.com
Komentar
Berita Terkini