Filipina Tuduh China Palsukan Klaim atas Laut China Selatan

Redaksi Redaksi
Filipina Tuduh China Palsukan Klaim atas Laut China Selatan
(TED ALJIBE / AFP)
Ilustrasi Laut China Selatan.

JAKARTA - Menteri Pertahanan Filipina, Delfin Lorenzana menuduh sembilan garis putih putus-putus atau lebih nine dash line yang digunakan China untuk mengklaim sebagian besar wilayah Laut China Selatan adalah palsu.

Hal itu kemudian menjadi tudingan lebih lanjut kepada China bahwa mereka secara ilegal menduduki wilayah kemaritiman Filipina.

Pernyataan itu muncul di tengah perselisihan baru antara Manila dan Beijing atas sengketa Scarborough, yang telah lama menjadi titik api antara kedua negara.

Pemerintah Filipina melalui Kementerian Luar Negeri pada pekan lalu telah melayangkan protes diplomatik ke China karena penjaga pantai menyita peralatan milik nelayan mereka secara ilegal di Scarborough Shoal.

"Daerah itu berada di dalam ZEE kami," ujar Lorenza seperti dikutip dari AFP, Selasa (25/8).

Lebih lanjut Lorenza berkata hak histroris China atas wilayah perairan dalam nine dash line yang mereka gunakan selama ini hanyalah khayalan.

"Mereka (China) adalah orang-orang yang telah melakukan provokasi dengan secara ilegal menempati beberapa fitur dalam ZEE kami. Karenanya mereka tidak memiliki hak untuk mengklaim bahwa mereka sedang menegakkan hukum mereka," tuturnya.

Scarborough Shoal merupakan salah satu dari beberapa terumbu karang yang diklaim oleh China. Lokasi itu adalah daerah penangkapan ikan terkaya dan titik sengketa antara kedua negara.

Scarborough Shoal berada 240 kilometer atau 150 mil sebelah barat Pulau Luzon, Filipina. China merebutnya pada 2012 setelah perselisihan yang menegangkan. Presiden Filipina saat itu Benigno Aquino mengirim kapal perang ke daerah tersebut, namun kemudian mundur.

Nine dash line menjadi dasar China mengklaim wilayah Laut China Selatan. Negeri Tirai Bambu ini menolak putusan pengadilan yang didukung PBB tahun 2016 bahwa klaimnya tidak memiliki dasar hukum.

Meski kondisi perairan China-Filipina memanas, hubungan kedua negara pada hal lain masih baik-baik saja. 

Juru bicara Kepresidenan Filipina Rodrigo Harry Roque meremehkan pertengkaran yang datang ketika negara itu berusaha untuk mendapatkan vaksin virus corona dari China.

"Para diplomat kami secara rutin mengajukan protes seperti itu jika kami yakin hak kedaulatan kami dilanggar," kata Harry.

"Tapi itu tidak akan mempengaruhi hubungan baik secara keseluruhan antara negara kita dan China," ujarnya.

(CNNIndonesia.com)


Tag:
Berita Terkait
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers riaueditor.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online riaueditor.com Hubungi kami: riaueditor@gmail.com
Komentar
Berita Terkini