Kapolres Kuansing Pimpin Apel Gelar Pasukan Kesiapsiagaan Penanggulangan Karhutla

Redaksi Redaksi
Kapolres Kuansing Pimpin Apel Gelar Pasukan Kesiapsiagaan Penanggulangan Karhutla
Apel Gelar Pasukan Kesiapsiagaan Penanggulangan Karhutla di Mapolres Kuantan Singingi.(Foto: RA)

KUANSING - Kapolres Kuantan Singingi (Kuansing), AKBP Pangucap Priyo Soegito, S.I.K, M.H., memimpin apel Gelar Pasukan Kesiapsiagaan Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), Senin (29/7/2024), pukul 08.00 WIB. Apel bertempat di lapangan Mapolres Kuansing.

Apel dihadiri oleh Wakapolres Kuansing Kompol Robet Arizal, S. Sos, Dandim 0302 Inhu-Kuansing yang diwakili oleh Pabung Kuansing Kapten Legimin, Kasat Pol PP, Rio Kasyterwandra, S.Sos, M.M., Kepala BPBD Yulizar M, S.Sos., M.Si., Ketua PB Anshor Kuansing Agus Wahidin, Para Kabag Polres Kuansing, Para Kasat Polres Kuansing, Para Kapolsek jajaran Polres Kuansing, Para Perwira Polres Kuansing, Personil Polres Kuansing, Personil TNI, Personil BPBD Kuansing, Personil Satpol PP dan Damkar Kuansing, Anggota Banser Kuansing, Tim penanggulangan Karlahut RAPP dan Masyarakat Peduli Api.

Kapolres Kuansing AKBP Pangucap Priyo Soegito dalam amanatnya menyampaikan, Riau yang dilintasi garis khatulistiwa memiliki potensi tinggi terhadap bencana alam, termasuk Karhutla. Diperlukan kerja sama dan langkah-langkah bersama seluruh instansi terkait dalam penanganan bencana alam di Provinsi Riau, khususnya di Kabupaten Kuantan Singingi.

Berdasarkan data Polres Kuansing, dari 1 hingga 28 Juli 2024, terdapat 22 titik hotspot dan 7 firespot dengan luas lahan terbakar sekitar 6 hektar. Kecamatan Singingi Hilir mencatat 14 titik firespot dengan luas lahan terbakar sekitar 5,5 hektar, sedangkan Kecamatan Kuantan Mudik mencatat 2 titik firespot dengan luas lahan terbakar sekitar 3 hektar.

"Diperlukan kerja sama dan sinergi dalam menanggulangi Karhutla di Kabupaten Kuansing. Dengan adanya event tradisional Festival Pacu Jalur yang akan segera diadakan, diharapkan bencana Karhutla tidak menjadi hambatan," kata Kapolres.

Oleh karena itu, penting untuk mampu melakukan prediksi, analisis, identifikasi, dan kajian terhadap risiko bencana. Kemampuan ini memerlukan ilmu pengetahuan dan teknologi, baik yang canggih maupun tepat guna.

"Ditekankan pentingnya melaksanakan kegiatan preemtif dan preventif untuk pencegahan, penanganan, dan pemulihan Karhutla, serta melakukan koordinasi, kolaborasi, dan komunikasi dengan stakeholder terkait," pungkas Kapolres.(RA)


Tag:
Berita Terkait
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers riaueditor.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online riaueditor.com Hubungi kami: riaueditor@gmail.com
Komentar
Berita Terkini