Polresta Pekanbaru Tetapkan Pengelola Panti Asuhan Tunas Bangsa Tersangka

Redaksi Redaksi
Polresta Pekanbaru Tetapkan Pengelola Panti Asuhan Tunas Bangsa Tersangka
riaueditor.com
Tersangka Lili, pengelola Panti Asuhan Yayasan Tunas Bangsa.
PEKANBARU, riaueditor.com - Kepolisian Resor Kota (Polresta) Pekanbaru resmi menetapkan status tersangka kepada Lili, pengelola Panti Asuhan Tunas Bangsa terkait tewasnya M Zikli, bocah 18 bulan yang tewas akibat dianiaya.

Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bimo Arianto Sik mengatakan, setelah melakukan pemeriksaan sejak Senin (30/1/2017) sore hingga malam hari, penyidik menetapkan wanita berusia 46 tahun itu sebagai pelaku penganiayaan terhadap korban M Zikli, seorang balita penghuni Panti Asuhan Yayasan Tunas Bangsa.

"Dari hasil pemeriksaan, yang bersangkutan resmi ditetapkan sebagai tersangka," kata Bimo saat dikonfirmasi Riaueditor.com, Selasa (31/1/2017).

Polisi telah menahan Lili setelah menaikkan statusnya dari pelaku menjadi tersangka dugaan kekerasan tersebut. Korban M Zikli sempat dilarikan ke RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru. Namun, nyawa balita tersebut tidak tertolong.

Hasil autopsi yang dilakukan oleh Tim Forensik Biddokkes Polda Riau, setelah menggali kembali kuburan korban, ditemukan luka lecet, memar dan resapan darah di tubuh korban.

"Autopsi yang dilakukan oleh tim Biddokes terhadap korban, ada sejumlah bekas luka lecet ditubuh korban diantaranya, pada bagian pelipis, perut, pipi, punggung dan tangan sebelah kiri diduga akibat kekerasan benda tumpul," ungkap Bimo.

Sebelumnya di beritakan, balita yang dititipkan oleh orang tuanya di Panti Asuhan Tunas Bangsa Jalan Lintas Timur KM 15, Kecamatan Tenayan Raya tersebut meninggal dunia setelah sempat mendapat perawatan di RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru.

Terungkapnya peristiwa ini, berawal saat paman korban, Dwiyatmoko (36) mendapat kabar dari pihak panti asuhan yang menyebutkan jika ponakannya yang di titipkan di panti asuhan telah meninggal dunia di RSUD Arifin Ahmad, akibat demam tinggi yang dideritanya.

Sang paman yang mendapat kabar tersebut, lalu bergegas mendatangi rumah sakit untuk melihat kondisi keponankannya tersebut.

Namun, betapa kagetnya Dwiyatmoko saat melihat kondisi keponakannya. Ia melihat disekujur tubuh keponakanannya ditemukan ada banyak bekas luka, diantaranya di kemaluan, punggung, bibir, kaki serta tangan.

Ketika hal tersebut ditanyai ke pihak dokter di RSUD Arifin Ahmad, sang dokter tidak bersedia memberi tahu penyebab kematiannya dan menyarankan kepada Dwiyatmoko untuk melapor ke polisi. (gam)


Tag:
Berita Terkait
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers riaueditor.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online riaueditor.com Hubungi kami: riaueditor@gmail.com
Komentar
Berita Terkini