JAKARTA - PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) segera merealisasikan penawaran umum terbatas kelima (PUT V) melalui penerbitan saham baru, dengan memberikan penawaran Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) kepada pemegang saham.
Kedua pemegang saham utama Bukopin, Bosowa Corporindo dan KB Kookmin Bank, menyatakan kesiapannya untuk melaksanakan HMETD pada PUT V. KB Kookmin Bank, sesuai dengan rencananya untuk menjadi pemegang saham pengendali, bahkan menyatakan kesiapan menjadi Pembeli Siaga untuk menyerap seluruh HMETD yang tidak dieksekusi pemegang saham lainnya.
Berdasarkan persetujuan RUPSLB, jumlah saham yang akan diterbitkan terdiri dari saham kelas B sebesar 4,66 miliar atau 40% dari jumlah saham beredar saat ini. Dengan rasio tersebut, maka setiap 5 saham lama akan mendapatkan 2 HMETD, kemudian 1 HMETD berhak untuk mendapatkan 1 saham jika dilaksanakan pada periode pelaksanaan HMETD, dengan harga pelaksanaan Rp 180 per saham.
Dengan pelaksanaan PUT V dimana Kookmin kembali menjadi Pembeli Siaga, diperkirakan Kookmin dapat menjadi pemegang saham terbesar sampai dengan 37,6% apabila pemegang saham publik tidak mengeksekusi hak mereka.
Tentu saja yang menjadi pemenang di sini adalah Kookmin karena valuasi BBKP di harga 180 atau sebesar 0,24 nilai buku BBKP tergolong sangat murah.
Selanjutnya setelah proses HMETD ini selesai, pihak management BBKP sudah berencana untuk melakukan private placement agar Kookmin menjadi pemegang saham pengendali dengan kepemilikan total 51%. Berikut perhitungan dana yang dikeluarkan Kookmin untuk mencaplok Bank Bukopin.
Sebelumnya pada PUT IV BBKP, Kookmin sudah menggelontorkan dana sebesar Rp 1,46 triliun untuk menebus 21,99% saham BBKP di Harga Rp 570/unit.
Kali ini, dengan asumsi Pemegang saham publik mengeksekusi semua HMETD mereka karena harga right issue berada di bawah harga pasar, maka dana yang perlu digelontorkan Kookmin adalah Rp 259 miliar yang akan menyebabkan kepemilikan Kookmin di BBKP naik menjadi 24,54%
Selanjutnya agar bisa memegang 51% saham BBKP, private placement sejumlah 8,8 miliar lembar saham perlu kembali dilakukan. Apabila diasumsikan private placement ini dilaksanakan dengan harga yang sama dengan RI kali ini yaitu sebesar Rp 180/unit , Kookmin perlu merogoh kocek sebanyak Rp 1,58 triliun.
Setelah Private Placement ini Kookmin akan memegang 51% saham BBKP, sedangkan kepemilikan Bosowa akan terdilusi menjadi 15,19%, kepemilikan Republik Indonesia terdilusi menjadi 4,14%, dan kepemilikan publik terdilusi menjadi 29,67. Catatan, dilusi pada pemegang saham publik akan semakin parah apabila masyarakat tidak mengeksekusi right issue mereka.
Total dana yang digelontorkan Kookmin untuk menjadi ultimate shareholder Bank Bukopin adalah sebesar Rp 3,3 triliun. Bahkan angka ini akan menjadi lebih kecil apabila tidak ada pemegang saham publik yang mengeksekusi HMETD mereka yaitu hanya Rp 2,5 triliun.
Ini merupakan diskon besar-besaran sebab ekuitas Bank Bukopin sendiri sebesar Rp 8,5 T. Maka bisa dikatakan diskon yang diterima Kookmin kurang lebih sebesar Rp 1 triliun sampai dengan Rp 1,75 triliun. Kalau dibelikan toppoki dapat berapa porsi ya?
TIM RISET CNBC INDONESIA