Tugu Tual Sagu Sebagai Ikonik Pangan Alternatif Dunia

Redaksi Redaksi
Tugu Tual Sagu Sebagai Ikonik Pangan Alternatif Dunia
Wasekjen PB-HMI, Saddam Dewana

Kepulauan Meranti merupakan pemekaran dari kabupaten Bengkalis anak bungsu dari 12 kabupaten kota provinsi Riau. Secara administrasi otonomi daerah tertanggal 19 Desember 2008 termaktub dalam UU no 12 tahun 2009 pada tanggal 16 Januari 2009.

Secara geografis kepulauan Meranti terletak pada pesisir timur pulau sumatera yang berbatas tiga negara yang dikenal sebagai tempat pertumbuhan Ekonomi (Growth Triagle) Indonesia, Malaysia, Singapore. Posisinya sangat strategis jika dikaji dalam teritorial lintas batas dan hulu hilir sebagai pintu gerbang internasional. Kemudian kepulauan Meranti satu-satunya kabupaten yang terdapat pulau-pulau menjadi tempat persinggahan bagi para pelaku usaha mikro maupun makro yang menggunakan akses laut dan mempunyai banyak pelabuhan bongkar muat barang.

Berkaca pada perkembangan nasional tentunya akan bersentuhan tidak terlepas pada tujuan nasional terutama misi Indonesia emas 2045. Salah satunya pengetasan kemiskinan meskipun kabupaten bungsu ini mempunyai posisi strategis namun masuk dalam kategork PAD terendah dapat dilihat dari data persentase income perkapita masyarakat. Kerja keras bagi kepala daerah dan steak holder pemerintahan, swasta dan masyarakat sipil dalam membangun daerah sangat diperlukan. Sisi lain bagi seorang pengamat pembangunan politik, ekonomi dan pendidikan berfikir untuk mencari ide memframing program skala prioritas.

Untuk mendesain tata kota serta merevitalisasi objek pembangunan memerlukan dorongan, promosi, membranding daerah agar berdaya saing skala nasional kemudian dapat diintegrasikan potensi objek wisata yang berdampak positif terhadap kebutuhan wisatawan kemudian bersentuhan dengan pelaku usaha kecil menengah akan tetapi memerlukan strategi khusus dalam menggalakkan konsep tersebut dan tidak seperti membalikkan telapak tangan. investor luar dan dalam dapat melirik ketika adanya timbalik balik/feet back yang saling menguntungkan.

Dalam kajian kami pada objek wisata menarik untuk dibahas. Kita tahu bahwa ada berbagai macam objek wisata yang dapat dinikmati oleh wisatawan regional maupun internasional didaerah kabupaten kepulauan Meranti baik dari kuliner, seni budaya, tradisi, dan panorama alam. Namun kali ini saya melirik pada titik fokus dan lokus sebagai peradaban masyarakat kabupaten kepulauan Meranti. Untuk desain tata kota harus terukur yang berkaitan dengan arsitektur, ruang publik, sustainability atau berkelanjutan yang menjadi perpaduan segala aspek potensi daerah. Saya mencoba menguraikan konsep menjadi konsentrasi ialah "Ikonik" yang pernah tercetus ide tersebut sejak tahun 2014. Keinginan tersebut merupakan hasil dari kajian dan pengalaman. Pecahnya ide tersebut bersumber dari pengalaman dalam menjelajahi berbagai kota. Berawal dari pengalaman organisasi yang pernah saja geluti sejak 2010. Kesenangan saya pada objek wisata dan rekreasi memberikan stimulus peradaban tatanan kota.

Saya mencoba Menflashback kembali dari persinggahan yang pernah saya injakkan kaki kekota-kota di wilayah tengah dan bagian barat. Sesampainya disana saya dihadapkan kekaguman tugu dan monumen sebagai pusat peradaban pariwisata dan kekhasan daerah yang menghubungkan horizontal dan vertikal. Simbol yang di jadikan sebagai pusat wisata memberikan pesan tersirat yang pasung sebagai ikonik daerah. Sebagai contoh beberapa ikonik daerah dan negara :

1. Tugu Monas

Terletak diibukota Jakarta dalam sejarah tugu tersebut didirikan oleh presiden Soekarno untuk mengenang perjuangan rakyat Indonesia dalam merebut kemerdekaan.

2. Tugu Yogyakarta

Terletak dikota Yogyakarta dalam sejarah tugu tersebut didirikan oleh Sultan Hamengkubuono melambangkan hubungan manusia dan tuhan.

3. Jam gadang

Terletak dikota sumatera barat dalam sejarah tugu tersebut peninggalan jajahan Hindia belanda

4. Tugu Merlion

Terletak dikota Singapura tepatnya Fraser Brunner untuk Badan Pariwisata Singapura (STB) pada 1964 dan dipergunakan sebagai logonya hingga 1997.

5. Presiden Joko Widodo pernah berkunjung ke kabupaten Kepulauan Meranti untuk melihat pengolahan sagu secara langsung.

Dari 4 tugu tersebut tergambar kekhasan daerah dan negara tersebut sebagai bentuk pusat simbol daerah. Jadi sesiapapun yang kedaerah tersebut tidak sah kalau tidak berpose ditempat tersebut sebagai petanda sudah berkunjung. Masih banyak contoh yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Inti dari example tersebut untuk menyerap wisatawan berkunjung didaerah kepulauan Meranti harus memiliki pusat utama sebagai ikonik daerah.

Pertanyaanya tugu apa yang layak untuk dijadikan sebagai ikonik kabupaten kepulauan Meranti. Saya langsung menjawab bahwa yang layak menjadi ikonik kabupaten kepulauan Meranti adalah tugu batang sagu karna mengandung banyak arti dan historis ketika Didiskripsikan secara filosofis, Kultur (budaya), paradigmatik (gagasan), Mitologi (cerita rakyat) dan mistik. Ada hal-hal yang memperkuat mengapa harus tugu batang sagu menjadi Ikonik kabupaten kepulauan Meranti.

1. Kabupaten kepulauan Meranti dianugrahi pakan alternatif dunia pada tahun 2017

2. Pejabat Pemprov Papua dan penggiat sagu pernah study banding ke kabupaten kepulauan meranti.

3. Hanya berkisar 1.800 hektar kepulauan Meranti mampu memberikan inovasi dalam berbagai jenis olahan sagu yang selama ini tidak dilirik sebagai pangan yang varian olahan makanan.

4. Masyarakat Meranti sebelum stabilnya pangan nasional pra kemerdekaan nenek moyang terdahulu sagu dijadikan sebagai kebutuhan primer makanan pokok yang berjenis lempeng sagu, gobak sagu dsb.

Dalam analisis hipotesis saya batang sagu layak untuk dijadikan sebagai ikonik kabupaten kepulauan Meranti. Tugu sagu mempunyai relasi kuat antara masyarakat dan batang sagu yang tidak lekang oleh waktu dari zaman ke zaman karena masyarakat kabupaten kepulauan Meranti pernah menggantungkan hidup olahan sagu tradisional sebagai makanan pokok pada masa lampau pra kemerdekaan Indonesia. Makanan sagu bukan barang baru untuk dipromosikan yang kini telah dimodernkan cara pengolahannya dan berbagai inovasi sagu berhasil digarap oleh pelaku usaha home industri.

Pembahasan ikonik menarik untuk didiskusikan yang menjadi bahan diskursus daerah kabupaten kepulauan Meranti. Gagasan ini saya coba membuat semacam aliansi pelopor sagu sebagai ikonik daerah. Dalam membranding daerah tersebut memerlukan kerjasama yang tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak khususnya pemerintah dan perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan sagu.

Wasekjen PB-HMI

Saddam Dewana


Tag:
Berita Terkait
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers riaueditor.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online riaueditor.com Hubungi kami: riaueditor@gmail.com
Komentar
Berita Terkini