Idul Fitri dalam Perspektif Global

Redaksi Redaksi
Idul Fitri dalam Perspektif Global
Arief Tito

SEBAGAI negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam, Islam memainkan peran sangat penting dalam kehidupan sosial dan budaya Turki. Demikian disampaikan Prof. Doc. Dr. Banu Gürer dari Marmara Universitesi, Istanbul, Turkey pada diskusi bertajuk “Eidul Fitri in the Global Perspectives’ yang diselenggarakan oleh The Lead Institute, Universitas Paramadina.

Diskusi yang digelar Jumat (19/4/2024) ini merupakan kelanjutan dari Program of Fitrah Majbulah Series yang digelar secara daring dan dimoderatori oleh Maya Fransiske Lecomte, S.Ag.

Banu memaparkan bahwa berdasarkan beberapa penelitian tentang populasi Muslim di Turki, hampir 19% masyarakat mendefinisikan diri mereka sebagai Muslim, dan tradisi utama didasarkan pada tradisi Sunni Hanafi di Turki.

Menurutnya hari raya Idul Fitri di Turki biasa disebut sebagai “Ramazan Bayrami” atau Festival Ramadhan. “Ramadhan memiliki banyak fitur yang khas. Di antaranya ada 4 kategori khas Turki dalam menyambut Ramadhan yakni membaca Al-Quran, mendengarkan takbir, dan salam yang khusus memiliki arti penting, selain itu juga beramal sedekah dan berbuat baik kepada sesama dan fakir miskin,” kata Banu.

Turki juga mewajibkan zakat dan sumbangan bagi muslim, dan biasanya digunakan untuk membangun masjid. “Di Turki Idul Fitri bukanlah hari libur sebagaimana di Indonesia, tapi penduduk Turki yang bekerja hanya diberikan izin beberapa jam, dan setelah itu kembali bekerja karena Turki adalah negara sekuler,” tegasnya.

Assc. Prof. Dr. phil. Amporn Mardent dari Thammasat University, Bangkok, Thailand mengungkapkan bahwa Thailand bukanlah negara mayoritas muslim, penduduk Muslim Thailand kebanyakan bermukim di Thailand Selatan.

”Berbatasan dengan Malaysia, Muslim di Selatan Thailand biasa disebut dengan Muslim Pattani, dan telah muncul konflik sekira 20 tahun di wilayah itu dengan pemerintah pusat Thailand. Karena dekat dengan Malaysia, maka muslim Pattani budayanya cukup dekat dengan Melayu di Malaysia. Mereka juga mengidentifikasi diri mereka sebagai Muslim Melayu,” terangnya.

Amporn menjelaskan bahwa di Thailand Selatan, Idul Fitri yang berasal dari budaya Islam, tidak begitu populer dibandingkan dengan istilah lain. “Dalam banyak bagian negara, akan mendengar juga orang merayakan "Aidil Adha". Idul Fitri adalah hari besar di Thailand Muslim. Tradisi lain bagi muslim Thailand adalah yang disebut "Takbir", yang berarti menyucikan diri dengan cara yang sederhana setelah kita menyelesaikan Ramadhan.”

Thailand memiliki kelompok Muslim dari Persia, India, Tiongkok, dan para pedagang dari India dan Kamboja. “Ada komunitas Indonesia dari Aceh, Bangka, Makassar di Bangkok. Kami juga memiliki kelompok Muslim dari negara lain yang telah tinggal lama di sini.”

Dr. phil,. Sonia Zayed dari Goethe Universitat, Frankfurt am Main, Germany melihat bahwa Jerman sebagian besar didominasi oleh Kristen sehingga Islam merupakan agama minoritas.

“Di Jerman, Islam memiliki banyak komunitas, sekitar hampir satu juta atau sekitar 5% dari populasi yang beragama Muslim di Jerman dan sebagian besar tinggal di kota-kota besar.”

“Di Frankfurt sendiri memiliki sekitar 15 masjid dan memiliki latar belakang budaya yang berbeda dari Arab, Turki dan Iran. Biasanya digunakan untuk sholat Jumat, pada bulan Ramadhan digunakan untuk shalat tarawih dan pagi hari saat idul fitri menjadi hari yang sangat istimewa bagi masyarakat Islam di Jerman,” ujar Sonia.***


Tag:
Berita Terkait
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers riaueditor.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online riaueditor.com Hubungi kami: riaueditor@gmail.com
Komentar
Berita Terkini