PEKANBARU - Paska meninggalnya Ridwan Hutasoit (42) salah satu pengunjung yang tewas akibat dikeroyok orang tak dikenal pada Jumat, 26 Juli 2024 dini hari di tempat hiburan malam (THM) PUB Boys Bistro Jalan Kuantan Kelurahan Sekip Lima Puluh Kota Pekanbaru, hingga kini pihak Kepolisian, mengamankan satu orang tersangka dan melakukan pengembangan penyidikan.
Informasi terbaru, pihak Polresta Pekanbaru masih melakukan pengembangan penyelidikan, setelah mengamankan salah satu tersangka dan saat ini masih dilakukan pengembangan penyidikan lebih lanjut, guna mengunkap pelaku lainnya.
"Terkait tersangka, sudah diamankan 1 orang dan sedang dikembangkan," kata Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Anom Karbianto menjawab pertanyaan oketimes.com pada Kamis, 1 Agustus 2024 lewat gawai.
Ditanya, mengapa masih satu orang tersangka yang diamankan, Kombes Anom menyebutkan bahwa saat ini pihak Polresta masih melakukan pengembangan selanjutnya. Dan tidak tertutup kemungkinan ada tersangka lainya.
"Lidiknya ada Polresta Pekanbaru, silahkan saja tanya ke Kapolresta atau Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru.karena lidik dan sidiknya di Polresta," ujar Kombes Pol Anom.
Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Jeki Rahmat Mustika, SIK, saat dihubungi pada Kamis (1/8) malam, belum berhasil menjawab oketimes.com.
Hal yang sama juga dikonfirmasi ke Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Bery Juana, SIK juga belum memberikan penjelasan terkait pengembangan penyelidikan kasus tersebut.
Hingga berita ini diturunkan, kedua petinggi di Polresta Pekanbaru itu, belum juga memberikan penjelasan, meski awak media ini sudah berulang kali mengubungi via ponselnya.
Sementara informasi yang dihimpun oketimes.com dalam peristiwa tersebut, diduga dalam pada malam kelam itu, korban Ridwan Hutasoit tewas meregang nyawa, karena dikeroyok sejumlah orang tak kenal (OTK) di lokasi THM Boys Bistro Jalan Kuantan Kelurahan Sekip Limapuluh Kota Pekanbaru.
Pelaku pengeroyokan itu, diduga dipicu suruhan dari salah satu karyawati atau Public Relations (PR) di PUB Boys Bistro Jalan Kuantan, yang sempat cekcok dengan salah satu tamu pengunjung lain pada malam Ladies Party pada Jumat, 26 Juli 2024 dini hari.
Kemudian karyawati tersebut, melemparkan sebuah botol yang diduga minuman keras ke lantai hingga pecah berderai dan mengenai salah satu pengunjung lainnya, termasuk teman korban RH.
Akibat peristiwa pemecahan botol yang diduga botol miras tersebut, korban menghardik sang PR guna mempertanyakan mengapa PR melakukan pemecahan botol di lokasi PUB, sehingga pecahan botol tersebut mengenai rekanya hingga melukai kaki temannya.
Lantaran adanya hardikan korban ke PR, sang PR malah ngeyel dan berupaya adu mulut dengan korban, sehingga terjadilah cekcok yang cukup menyulut emosi teman-teman korban.
Saat cekcok tersebut, pihak Securiti PUB Bosy Bistro sempat melerai dan mengeluarkan kedua kubu yang bertikai di halaman luar PUB. Namun kedua kubu yang bertikai, masih belum merasa puas dan membuat keributan di lokasi THM, hingga memancing pihak-pihak lain menjadi emosi dan terjadi baku hantam yang cukup serius antara dua kubu tersebut, dan menyebakan korban RH meregang nyawa akibat dikeroyok OTK.
Peristiwa itu, dibenarkan Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bery Juana Putra. Menurutnya, korban sempat menjalani perawatan sebelum meregang nyawa.
"Peristiwa itu benar, korban sempat dirawat selama 5 jam dan dinyatakan meninggal dunia dalam perawatan," ucap Kompol Berry pada Jumat, 26 Juli 2024.
Kompol Berry menambahkan, usai dinyatakan meninggal dunia, jenazah korban dilakukan visum dan autopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau. Pihaknya juga sudah menerima laporan dari pihak keluarga.
"Untuk saat ini terduga pelaku masih dalam lidik," demikian informasi terakhir yang disampaikan Kompol Bery. Namun hingga Ahad (28/7/2024) petang, polisi belum memperbarui informasi terbaru terkait hal tersebut.
Informasi yang berhasil dihimpun, korban merupakan seorang pria berinisial RH, seorang pemuda warga Jalan Sentosa. Lokasi cekcok terjadi di dalam THM kemudian berlanjut hingga area parkir.
Namun Wakapolresta Pekanbaru AKBP Henky Poerwanto membantah ada polisi yang terlibat.
"Sampai saat ini dipastikan tidak ada keterlibatan anggota Polri dalam hal melakukan penganiayaan atau pengeroyokan terhadap korban," sebut Wakapolresta.
AKBP Henky memastikan, peristiwa ini sedang ditangani Polresta Pekanbaru. Dirinya meminta masyarakat menyerahkan permasalahah ini kepada kepolisian.***