PALU, riaueditor.com - Kondisi pasca bencana gempa bumi disertai tsunami di Palu, Donggala dan Sigi menyisakan kerusakan infratruktur sekolah yang cukup serius dalam jumlah yang besar. Menurut data Kemendikbud tercatat sekitar 2.736 sekolah terkena dampak bencana dimana 900 lebih sekolah mengalami kerusakan sedang hingga berat ditambah lagi ribuan tenaga pendidik (Guru) yang menjadi korban.
Tentu saja hal ini sangat berdampak serius dalam dunia pendidikan didaerah terdampak bencana khususnya. Kegiatan proses belajar mengajar hingga saat ini masih belum sepenuhnya normal sejak Disdikbud Provinsi Sulawesi Tengah menyatakan dimulai kembali kegiatan sekolah pada tanggal 8 Oktober 2018.
Melihat kondisi ini, PT. Graha Informatika Nusantara (PT. Gratika) melalui program ikut memberikan solusi dengan bantuan berupa perangkat KIPIN ATM (Kios Pintar Assistant Teaching Machine) yang merupakan perangkat booth PC seperti layaknya mesin ATM namun lebih ringkas dan ringan, memanfaatkan teknologi layar touchscreen dalam berinterkasi dan memiliki konten pendidikan untuk membantu proses belajar siswa dan mengajar guru mulai dari tingkat SD, SMP, SMA dan SMK yang sesuai dengan kurikulum nasional. KIPIN ATM adalah hasil kreasi PT. Gratika selaku perusahaan bergerak dibidang IT Solution.
Pada acara penyerahan bantuan tersebut, bertempat di Kantor Bupati Sigibiromaru didmpingi Pejabat DInas Pendidikan serta GM PT. Telkom, Direktur Utama PT. Gratika, Mulyanta PT. Gratika ikut memberikan solusi percepatan pemulihan kegiatan belajar mengajar pasca terjadinya bencana. Bantuan berupa Kios Pintar ATM (KIPIN ATM) rencananya akan di peruntukkan di SMA Negeri 1 dan SMP Negeri 1 korban Likuidfaksi di Kabupaten Sigibiromaru.
2. SMP 1 Sigi korba Likuidfaksidi Disamping itu juga mengajak CSR dunia usaha ikut peduli khususnya terhadap kondisi pendidikan daerah terdampak bencana " mengingat pendidikan Pendidikan menjadi bagian terpenting untuk generasi penerus bangsa.
Mulyanta juga mengatakan bantuan berupa perangkat digital learning KIPIN ATM ini dapat menjadi solusi yang sangat tepat untuk percepatan penanganan pemulihan kegiatan belajar mengajar yang sempat terhenti karena bencana, karena konten KIPIN ATM memiliki beberapa keunggulan yaitu ribuan buku digital pelajaran sekolah sesuai kurikulum nasional, video belajar mengajar, latihan soal tryout disertai komik pendidikan sebagai literasi yang menghibur juga menambah wawasan namun tetap berbasis pendidikan moral dan budi pekerti. Sehingga tanpa buku-buku pelajaran, tanpa papan tulis bahkan tanpa pedampingan guru pun siswa masih bisa dapat belajar dengan baik. Hal inilah menjadikan KIPIN ATM sebagai digital learning yang paling komprehensif.
Disamping itu dengan adanya fitur Eduspot pada KIPIN ATM, siswa dapat mendowload dan meyimpan semua konten digital ke perangkat smartphone masing-masing sehingga siswa dapat belajar kapan saja dan dimana saja.
Fitur Eduspot dapat dimanfaatkan untuk mendowload konten hingga ke 20 perangkat secara bersamaan dalam radius sekitar 15 meter tanpa perlu adanya koneksi internet. Dengan demikian KIPIN ATM diharapkan memberikan pengalaman positif bagi anak-anak yang mengalami traumatik pasca bencana khususnya di bencana Palu dan Donggala serta Sigi .
Lebih lanjut Mulyanta mengatakan, program CSR Peduli Pendidikan tidak hanya untuk daerah terdampak bencana saja, namun juga menyasar Daerah 3T (Terdepan, Terluar dan Tertinggal) yang mana akses buku-buku pendidikan sebagai referensi ilmu pengetahuan sangat terbatas sekali didaerah ini.
Berdasarkan data dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, saat ini terdapat 121 kabupaten dengan 1696 kecamatan yang berada di Daerah 3T. Mulyanta untuk mengatakan PT. Gratika siap membantu CSR BUMN maupu dunia usaha lainnya dalam menyalurkan bantuan perangkat KIPIN ATM ke daerah 3T yang diinginkan.