Gubri Launching Drum Band Bahana Cantika Laperru Binaan Lapas Perempuan Kelas II A Pekanbarudari

Redaksi Redaksi
Gubri Launching Drum Band Bahana Cantika Laperru Binaan Lapas Perempuan Kelas II A Pekanbarudari
istimewa

PEKANBARU - Warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas II A Pekanbaru diharapkan terus berinovasi meskipun dari balik jeruji besi, sebab ilmu tidak terbatas ruang dan waktu.

Untuk itu, Lapas Perempuan Kelas II A Pekanbaru menyediakan berbagai wadah bagi warga binaan untuk menyalurkan kreativitasnya dengan tujuan masa tahanan bisa bernilai manfaat.

Kali ini, Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar secara resmi malaunching Drum Band Bahana Cantika Laperru dan Buku Suara Hati dari Balik Jeruji yang dibinaan oleh Lapas Perempuan Kelas II A Pekanbaru.

Dengan adanya binaan dari lapas, Gubri berharap bisa menjadi tabungan kepercayaan diri untuk warga binaan nantinya, sebab akan kembali ketengah masyarakat.

Serangkaian dengan itu, juga dilaksanaka acara Pagelaran Seni Budaya persembahan dari warga binaan yang mempersembahkan berbagai pertunjukan seni, mulai dari berbagai tarian daerah, puisi berjudul "Sekolah Tanpa Ijazah" yang sudah memiliki hak cipta, bermain akustik dengan menyanyikan lagu "Rindu Mama", serta perlombaan fashion show kreasi busana dari bahan bekas dengan peserta siswa SMA dan warga binaan.

"Karena setelah di sini mereka akan kembali bergaul dengan masyarakat, adanya keahlian tersebut bisa menumbuhkan kepercayaan diri supaya mereka tidak canggung," kata Gubernur Syamsuar usai melaunching di Aula Terbuka Lapas Perempuan Kelas II A Pekanbaru, Jumat (9/9/2022).

Gubernur Syamsuar mengaku senang bisa melihat langsung aktivitas dan kreativitas warga binaan Lapas Perempauan Kelas II A Pekanbaru.

"Kami tentunya menyambut baik dan mendukung adanya program ini dan sekaligus kegiatan ini juga bisa bermanfaat bagi warga binaan setelah nanti selesai melaksanakan binaan di Lapas Perempuan Kelas II A Pekanbaru," jelas Gubri.

Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan HAM Riau, Muhammad Jahari Sitepu menjelaskan bahwa itu bukti nyata jajaran Lapas Perempuan Kelas II A Pekanbaru selalu berupaya untuk menghadirkan manfaat dan berbagai inovasi untuk warga binaan.

"Kali ini Lapas Perempuan menghadirkan kegiatan, kerjasama, kekompakan serta melatih warga binaan yang disiplin. Kerja keras dan sikap positif dari warga binaan tersebut diberikan nama Drum Band Bahan Cantika Laperru," jelas Jahari Sitepu.

"Selain itu, ada gagasan lahir dari senior kami yakni Sri Utami, yang menulis buku berisi kisah hidup dari warga binaan yang diberikan judul Suara Hati dari Balik Jeruji," tambanhnya.

Acara lauching Drum Band dan buku berjudul Suara Hati dari Balik Jeruji tersebut sengaja dikemas dalam Pagelaran Seni Budaya persembahan warga binaan, sebagai bukti walau dikelilingi tembok tinggi dan jeruji besi warga binaan Lapas Perempuan Kelas II A Pekanbaru mampu memiliki banyak karya, yakni tergambar dari jiwa kreatifitas, seni budaya warga binaan.

"Mereka dididik dan dibina, diberikan ilmu layak untuk bersekolah meskipun tanpa ijazah. Itulah yang melatar-belakangai kami mengangkat tema "sekolah tanpa ijazah" pada Pagelaran Seni Budaya ini," pungkas Jahari Sitepu. (mcr)


Tag:
Berita Terkait
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers riaueditor.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online riaueditor.com Hubungi kami: riaueditor@gmail.com
Komentar
Berita Terkini