Perda Parkir Ditentang, Armailis: `Bukan Perda Wajar Tapi Perda Kurang Ajar`

Redaksi Redaksi
Perda Parkir Ditentang, Armailis: `Bukan Perda Wajar Tapi Perda Kurang Ajar`
Armilis Harmaini
PEKANBARU, riaueditor.com - Peraturan Daerah (Perda) Parkir yang baru disahkan DPRD Kota Pekanbaru pada Senin (2/11) lalu menuai kontroversi dari berbagai kalangan mulai masyarakat maupun akademisi. Pasalnya penetapan Perda yang diterapkan untuk kendaraan roda dua Rp 4000,- dan kendaraan roda 4 Rp 8000,- sesuai zonasi yang ditentukan.

Penentangan Perda parkir dicuatkan oleh Pengamat hukum sekaligus seorang pengacara, Armilis Harmaini. Ia mengaku Perda yang disahkan ini sangat tidak masuk akal, kalau menaikkan tarif parkir itu mengurai kemacetan.

"Saya pertanyakan dasarnya dimana, ahlinya siapa?. Secara kasat mata Pemko Pekanbru dalam hal ini Walikota Pekanbaru telah gegabah menyetujui kenaikan tarif parkir yang baru di sahkan tersebut.

Harusnya yang menjadi sorotan Pemerintah mengkaji izin mal-mall yang sangat banyak ditemui di jalan Riau saat ini," katanya Armailis ketika ditemui di kantor DPRD Kota Pekanbaru, Rabu (4/11).

Diungkapkan Armailis, berapa banyak uang parkir yang dipungut dengan angka yang fantastis tersebut. Sudahlah masyarakat susah habis dilanda kabut asap, PBB dianikkan 100 persen, pajak restoran juga dipungut, sekarang disahkan lagi Perda Parkir dengan nilai yang fantastis.

"Ini bukan perda yang wajar tapi perda kurang ajar. Saya orang pertama yang akan menggugat, kalau perda ini dijalankan saya minta Plt Gubernur Riau tidak merestui. Ini sangat menyengsarakan, saya juga turut kecewa eksekutif dan legislatif sangat tidak memikirkan rakyat," jelasnya.

Armilis yang juga  pernah menjadi Kuasa Hukum Tim Pemenangan pasangan calon walikota dan wakil walikota Pekanbaru, Firdaus-Ayat (PAS) 2012-2017 ini memprediksi Pemerintah Kota (Pemko) yang dijabat Firdaus ST MT tidak akan kembali duduk dan dipilih oleh pengguna kendaraan di Kota Pekanbaru.

"Saya orang pertama menentang Firdaus ST MT, karena yang dilakukannnya sudah tidak sesuai dengan selogan PAS, sekarang muncul lagi seloga Trilogi. Saya minta Walikota jangan hanya membuat selogan yang tidak sesuai dengan kepentingan masyarakat. Yang  penting realitas berpihak ke masyarakat," tuturnya. (eza)

Tag:
Berita Terkait
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers riaueditor.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online riaueditor.com Hubungi kami: riaueditor@gmail.com
Komentar
Berita Terkini