Bupati: Pergantian Tahun Masyarakat Muslim Harus Banyak Berzikir

Redaksi Redaksi
Bupati: Pergantian Tahun Masyarakat Muslim Harus Banyak Berzikir
Bupati Siak Drs H Syamsar M.Si
SIAK, riaueditor.com- Bupati Siak Drs H Syamsar M.Si mengajak kepada seluruh umat muslim yang ada di wilayah Kabupaten Siak agar banyak berzikir pada pergantian tahun baru 2015 nanti.

"Masyarakat supaya lebih banyak berdzikir atau menggelar dzikir akbar, baik itu di masjid maupun di musholla-musholla yang ada di seputar lingkungannya. Jangan pertukaran tahun baru nanti, diisi dengan kegiatan-kegiatan yang bersifat negatif, tapi kita harus lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT," Sebut Bupati Minggu (28/12).

Bupati menginginkan pada malam pergantian tahun masyarakat menggelar zikir akbar, tausyiah agama maupun pengajian- pengajian tentang agama. "Mari kita rubah kebiasaan-kebiasaan yang tidak baik menjadi lebih baik, seperti yang pernah kita lakukan pada tahun-tahun sebelumnya, oleh sebab itu, hingar bingar pesta tahun baru yang bersifat hura-hura, harus kita robah dengan berzikir, karena tujuan hidup didunia ini, ada akhirnya dan ada pula batasnya, untuk itu, railah kebahagian itu di dunia maupun di akhirat," papar Syamsuar.

Lanjut Bupati, negeri Siak banyak sekali didatangi orang-orang dari luar Provinsi Riau, misalnya Sumbar, dan baru-baru ini dari Aceh. Mereka datang untuk wisata religi, mereka sempat mengatakan kepada saya, mereka merasa nyaman ketika beribadah di Siak. "Saya berharap hal ini nantinya bisa menjalar sampai ke desa-desa yang ada di wilayah kita ini," beber Bupati.

Hal senada juga disampaikan pejabat Kementerian Agama Kabupaten Siak, Syafii, S.Ag. Ia mengungkapkan setiap kali pergantian tahun baru masehi, masyarakat muslim selalu merayakannya dengan hura-hura, bahkan mereka ada yang sampai mabuk-mabukkan, dan melupakan imannya. Padahal hingar bingar perayaan tahun baru yang penuh dengan hura-hura tersebut, merupakan warisan peninggalan kolonial Belanda, budaya seperti ini harus kita hilangkan.

"Padahal umat muslim juga memiliki tahun baru Islam (1 Muharam) tapi hanya sedikit masyarakat kita, yang memeriahkan tahun baru Islam, mereka lebih banyak dan cendrung memeriahkan tahun baru masehi dengan penuh hura-hura, bahkan ada yang begadang sampai pagi. Karena itu mari kita robah kebiasaan-kebiasaan yang buruk tersebut," tandasnya.(Adi)

Tag:
Berita Terkait
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers riaueditor.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online riaueditor.com Hubungi kami: riaueditor@gmail.com
Komentar
Berita Terkini