3 Cara Allah Mengabulkan Doa

Redaksi Redaksi
3 Cara Allah Mengabulkan Doa
(Foto: Thoughtcho)
Allah akan mengabulkan setiap doa hamba-Nya

Bulan Ramadhan menjadi bulan yang sangat didambakan kehadirannya setiap saat. Salah satu alasannya karena di bulan ini doa-doa tidak akan ditolak.

ثَلَاثَةٌ لَا تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ : الْإِمَامُ الْعَادِلُ، وَالصَّائِمُ حِينَ يُفْطِرُ، وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ

Ada tiga golongan yang tidak ditolak doanya, pemimpin yang adil, orang yang berpuasa ketika berbuka, dan doanya orang yang didzalimi.

Orang yang berpuasa di bulan Ramadhan termasuk kategori kedua yang doanya tidak tertolak. Oleh karena itu kita dianjurkan untuk memperbanyak memohon kepadanya di bulan suci ini.

Jika doa orang yang berpuasa itu tidak akan ditolak-Nya. Artinya kita harus selalu berprasangka baik (husnudz dzan) pada Allah Swt jika doa-doa kita belum nampak jawabannya.

Selain berprasangka baik pada Allah adalah bagian dari akhlak mulia seorang muslim. Sudah kita ketahui bersama juga bahwa Allah itu sesuai prasangka hamba-Nya.

أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي

"Aku sebagaimana prasangka hamba-Ku terhadap-Ku," (HR. Bukhari)

Inilah pentingnya selalu berprasangka baik pada Allah Swt dan menjaga kebersihan qalbu kita. Jangan sampai qalbu kita dibisiki oleh setan atau terdorong oleh hasrat buruk dalam diri untuk berprasangka buruk pada-Nya. Karena selain itu termasuk akhlak yang tercela, tentu akan berdampak tidak baik pada kita sendiri.

Perlu diketahui bahwa ada tiga cara bagaimana Allah mengabulkan doa-doa hamba-Nya.

مَا مِنْ رَجُلٍ يَدْعُو اللَّهَ بِدُعَاءٍ إِلَّا اسْتُجِيبَ لَهُ، فَإِمَّا أَنْ يُعَجَّلَ فِي الدُّنْيَا، وَإِمَّا أَنْ يُدَّخَرَ لَهُ فِي الْآخِرَةِ، وَإِمَّا أَنْ يُكَفَّرَ عَنْهُ مِنْ ذُنُوبِهِ بِقَدْرِ مَا دَعَا، مَا لَمْ يَدْعُ بِإِثْمٍ أَوْ قَطِيعَةِ رَحِمٍ، أَوْ يَسْتَعْجِلْ ". قَالُوا : يَا رَسُولَ اللَّهِ، وَكَيْفَ يَسْتَعْجِلُ ؟ قَالَ : يَقُولُ : دَعَوْتُ رَبِّي، فَمَا اسْتَجَابَ لِي

Tidaklah seseorang memohon kepada Allah dengan berdoa kecuali akan dijawab doanya tersebut. Bisa jadi Allah segerakan (kabulkan) doanya di dunia. Bisa jadi pula doanya itu akan disimpan baginya (investasi) di akhirat. Bisa juga Allah hapus dosa-dosanya sesuai kadar doanya itu. Selama orang tersebut tidak berdoa dengan dosa atau memutus silaturahim atau yasta'jil. Mereka bertanya' Wahai Rasulullah bagaimana yasta'jil itu?. Rasul menjawab: dia berkata, "aku sudah berdoa pada Tuhan-Ku tapi tidak juga dijawab".

Dalam hadis tersebut dijelaskan bahwa setiap doa itu akan dijawab-Nya dengan tiga cara, pertama langsung mengabulkannya, kedua, doa itu jadi simpanan di akhirat, ketiga Allah hapuskan dosa-dosanya sebagai ganti dari doanya tersebut.

Namun ada syaratnya, yakni orang yang berdoa tersebut meninggalkan maksiat, tidak memutus silaturahim serta tidak mengeluh dan putus asa dalam doanya dengan mengatakan. "Aku sudah berdoa tapi Allah tidak kabulkan doaku".

Dalam hadis yang lain disebutkan bahwa Allah akan mengabulkan orang yang berdoa. Yakni dengan memberikan apa yang diminta hamba-Nya atau mencegah keburukan yang akan terjadi padanya dengan kata lain Allah menggantinya dengan menolak bala sesuai kadar yang dimohonkannya itu.

Inilah sekali lagi pentingnya berprasangka baik kepada Allah atas doa-doa kita. Sebab Allah yang paling mengetahui apa yang terbaik bagi manusia di dunia dan di akhirat. Sudah sepatutnya kita ikhlas dengan kewenangan dan kasih sayang-Nya dalam mengabulkan doa.

Ini persis ketika seorang anak SD memohon kepada ayahnya minta dibelikan motor, lalu ayahnya menolak lantaran belum waktunya dan berpotensi buruk pada anak. Kemudian sang ayah mengganti permintaan anaknya tersebut dengan yang dibutuhkan sang anak misalnya sepeda. Ini bukan berarti ayah tak sayang pada anaknya, tapi karena ayah tahu apa yang lebih baik untuk anaknya.

Oleh : Saepuloh

Muballigh Tarekat Qadiriyah Naqsyabandiyyah (TQN) Pontren Suryalaya, Koordinator Dai Instruktur Nasional (DIN) JATMAN, Peneliti Pusat Studi Al Qur'an (PSQ)

(okezone.com)


Tag:
Berita Terkait
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers riaueditor.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online riaueditor.com Hubungi kami: riaueditor@gmail.com
Komentar
Berita Terkini