Mengenal Microsleep, Penyebab Lakalantas yang Tewaskan Ibu dan Anak di Tol Permai

Redaksi Redaksi
Mengenal Microsleep, Penyebab Lakalantas yang Tewaskan Ibu dan Anak di Tol Permai
Ilustrasi.(Foto: Ist)

PEKANBARU - Seorang ibu dan anak penumpang Xpander bernomor polisi B 2915 KZV tewas setelah mobil yang ditumpanginya menabrak truk. Si supir yang merupakan sang suami serta ayah mengalami microsleep.

Microsleep sering dialami oleh orang yang kurang tidur dan sering terjadi saat mengemudi. Microsleep tak bisa dipandang remeh karena menjadi salah satu penyebab kecelakaan terbesar. Ini penjelasan tentang microsleep.

Microsleep ternyata rentan terjadi saat saat berkendara di jalan tol.

Ketika tubuh lelah, Anda akan mudah mengantuk. Namun jika hal ini terjadi saat berkendara tentu sangat berbahaya. Kondisi di mana hilangnya kesadaran akibat lelah atau mengantuk ini sering disebut dengan microsleep.

Microsleep bisa berlangsung dalam hitungan detik maupun menit dan bisa bertambah lama bila seseorang benar-benar memasuki waktu tidur. Seseorang yang memiliki istirahat cukup akan mempunyai konsentrasi tinggi. Berbeda dengan orang yang kurang tidur. Microsleep disebabkan oleh otak yang tidak bisa bertahan dari rasa lelah karena tubuh terus terjaga.

Penyebab

Microsleep dapat terjadi dalam beberapa episode yang berdekatan. Ketika mengalami episode ini, otak membalik dengan cepat antara terjaga dan tertidur.

Penyebab microsleep di antaranya Olobesitas, kurang tidur, penyakit diabetes dan hipertensi, depresi, efek samping narkoba, alkohol dan obat tertentu seperti antihistamin

Selain itu juga karena tidur yang kurang berkualitas seperti mengalami gangguan sleep apnea, gangguan sirkadian atau anggota badan secara berkala hingga narkolepsi

Microsleep bisa juga terjadi saat menonton TV atau saat mengoperasikan sesuatu. Bahaya dari microsleep adalah meningkatkan resiko kecelakaan, tidak fokus bekerja bahkan meningkatkan resiko penyakit kronis. Misalnya saja dalam jangka pendek dapat mempengaruhi fokus dan memori.

Efek jangka panjang microsleep bisa meningkatkan gangguan mood, stroke dan penyakit kardiovaskular.

Gejala

Microsleep bukanlah perkara enteng sebab bisa membahayakan diri sendiri dan orang sekitar bila terjadi saat mengemudi maupun ketika mengoperasikan mesin.

Ada tanda dari microsleep yang bisa Anda identifikasi. Antara lain menguap terus menerus dan kelopak mata terasa berat. Mata berkedip berlebihan. Tiba -tiba kaget oleh sentakan kepala dan tubuh

Selain itu, sulit memproses informasi atau merasa kebingungan saat berkomunikasi. Tidak menyadari apa yang terjadi walaupun tidak sedang melamun. Hilang fokus sehingga arah kemudi sering keluar dari jalurnya. Tidak mengingat kejadian 1-2 menit yang lalu.

Gejala lainnya, hilang kontrol atas tubuh yang menyebabkan kepala terjatuh tiba-tiba. Tidak mendengarkan pembicaraan sekitarnya. Menjatuhkan barang yang semula dipegang tanpa disadari. Perubahan detak jantung yakni jantung berdebar saat tidur.

American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine menyatakan, gejala microsleep adalah kurangnya respon akan rangsangan eksternal, seperti isyarat tubuh atau suara. Daya ingat bisa menurun jika merasakan kondisi ini bahkan tidak menyadari bahwa ia sedang tertidur sebentar.

Microsleep rentan terjadi di jalan tol karena kondisi jalan stagnan. Contohnya jalan dengan jalur lurusan panjang, cepat membuat pengemudi bosan sehingga otak tidak aktif bekerja.

Ketika mobil melaju dengan kecepatan 70 km/jam maka microsleep bisa saja terjadi selama 3 detik dan membuat mobil hilang kendali sejauh 200 meter. Inilah mengapa sebaiknya ada jeda periodik untuk beristirahat, misalnya setiap dua jam sekali di rest area terdekat.

Mencegah

Microsleep pada dasarnya bisa dicegah dengan komitmen pada diri sendiri. Misalnya istirahat yang cukup sebelum memulai perjalanan. Ketika tubuh sudah lelah dan merasa mengantuk, segera menuju rest area terdekat untuk beristirahat.

Cara menghindari microsleep saat beraktivitas bisa mengikuti tips berikut:

Saat Berkendara

Saat berkendara seorang diri, hilangkan rasa ngantuk dengan memainkan lagu bertempo cepat. Anda juga bisa mendengarkan audiobook dengan cerita yang menarik. Apabila rasa kantuk sudah tak tertahankan lagi maka menepilah atau minta teman menggantikan menyetir selama Anda tidur.

Ketika Bekerja

Microsleep juga bisa terjadi saat Anda sedang bekerja. Untuk menghindarinya, lakukan olahraga ringan seperti meregangkan kaki atau berjalan sehingga rasa kantuk segera berkurang.

Anda juga dapat mencuci muka, atau alihkan perhatian dengan diskusi bersama teman kantor. Sebaiknya tidak mengoperasikan mesin apapun ketika mengantuk agar tidak terjadi kecelakaan yang tidak diinginkan.

Beraktivitas di Rumah

Beraktivitas di rumah ketika microsleep tentu berbahaya apalagi saat bersama anak. Anda bisa kehilangan pantauan aktivitas anak saat bermain. Oleh karena itu sebaiknya lakukan hal berikut.

Di antaranya, tidur yang cukup setiap malam yakni 7-9 jam. Matikan lampu kamar dan buat kamar senyaman mungkin dengan atur suhu ruangan. Jangan minum minuman berkafein atau beralkohol namun perbanyak konsumsi air putih yang cukup.

Jangan biarkan gangguan tidur terus terjadi. Kurangnya istirahat tidak hanya menimbulkan microsleep saja, namun membahayakan diri sendiri dan orang di sekitar bahkan berakibat fatal.

Sumber:

ATS. Microsleep during a Simplified Maintenance of Wakefulness Test A Validation Study of the OSLER Test. 7 Juli 2000.

Yankes Kemkes. Mengenal Microsleep dan Gejalanya. 29 Juli 2022.

Kompas. Mengenal Microsleep dan Bahayanya Saat Berkendara. 06 November 2021.

Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers riaueditor.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online riaueditor.com Hubungi kami: riaueditor@gmail.com
Komentar
Berita Terkini