Atasi Gizi Buruk dan Stunting, Dinkes Pelalawan Akhirnya Bentuk TGC

Redaksi Redaksi
Atasi Gizi Buruk dan Stunting, Dinkes Pelalawan Akhirnya Bentuk TGC
Asril M.Kes, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan

PELALAWAN, riaueditor.com - Merespon kasus gizi buruk dan stunting di Kabupaten Pelalawan yang bermunculan dari akhir tahun 2019 lalu sebayak 5 kasus gizi buruk dan terbaru diawal tahun 2020 balita Arsani Khaila Fitri penderita gizi buruk asal kecamatan Bunut yang akhirnya meninggal dunia pada Ahad (12/1/2020) pukul 01.00 wib dinihari sekaligus atas usulan Dewan, akhirnya Dinas Kesehatan (Dinkes) Pelalawan membentuk Tim Gerak Cepat (TGC) tangani kasus gizi buruk dan stunting. 

"Saya sudah SK kan pembentukan Tim Gerak Cepat TGC penanganan gizi buruk dan stunting di Kabupaten Pelalawan pada Jumat 10 Januari 2020 lalu yang melibatkan seluruh dokter, bidan, bidang di Dinas Kesehatan, kepala Puskesmas, tenaga medis dan lain sebagainya. Sehingga tindakan pencegahan serta tindakan penanganan akan lebih terfokus dan prioritas," papar Asril M.Kes, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan kepada riaueditor.com, Ahad (12/1/2020). 

Dirinya sepakat dengan salah satu usulan Dewan Pelalawan H Abdullah S.Pd untuk membentuk TGC. Diharapkan dengan dibentuk TGC, penanganan lebih akan terfokus dan lebih penting lagi mencegah terjadinya kasus gizi buruk ataupun stunting. 

TGC akan bekerja dengan data by name by address gizi buruk dan stunting yang ada di Pelalawan melalui aplikasi. Pemantauan dan pengawasan akan lebih terpusat dengan adanya TGC. 

Tak hanya Dinkes, TGC juga diisi oleh OPD dan instansi terkait, ujarnya.  

Dikatakannya, dengan adanya TGC dan teknologi ini, diharapkan penanganan gizi buruk dan stunting akan cepat dilakukan, dan tepat sasaran.

"Kita juga berharap TGC ini langsung melacak, sehingga  memastikan pelayanan gizi buruk terealisasikan dan memastikan titik gizi buruk dan stunting, langsung mendapatkan penanganan cepat," tukasnya.

Asril juga telah menginstruksikan kepada seluruh Kepala puskesmas di kecamatan untuk lebih aktif  meningkatkan pelayanan kesehatan melalui  posyandu.

"Selain sosialisasi dan penyuluhan juga akan dapat memantau kesehatan ibu yang sedang mengandung atau balita dan mencegah terjadinya gizi buruk ataupun stunting dengan menyampaikan asupan gizi, energi, vitamin dan protein yang dibutuhkan," pungkasnya. (ZoelGomes)


Tag:
Berita Terkait
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers riaueditor.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online riaueditor.com Hubungi kami: riaueditor@gmail.com
Komentar
Berita Terkini