JAKARTA - Perang Rusia dan Ukraina masih terus terjadi hingga Kamis (7/4/2022). Meski intensitas serangan menurun, terdapat beberapa aksi kekerasan dan perkembangan terbaru.
Apa saja? Berikat rangkuman CNBC Indonesia.
1. Serangan di Luhansk
Ukraina melaporkan serangan besar-besaran di Luhansk. Otoritas setempat menyebut semua institusi medis dan rumah sakit di wilayah timur Ukraina itu, telah dihancurkan oleh pasukan Rusia.
2. Jerman Sadap Pasukan Rusia
Dinas intelijen luar negeri Jerman mengatakan kepada bahwa mereka telah menyadap komunikasi tentara Rusia. Disebutkan sumber yang mengetahui badan itu, tentara Rusia berbicara tentang menembak tentara dan warga sipil di Ukraina.
3. Rusia Targetkan Facebook
Rusia disebut melancarkan serangan ke perusahaan induk Facebook, Meta, Kamis. Serangkaian taktik cyber dikatakan digunakan oleh kelompok yang terkait dengan Rusia dan Belarus untuk menargetkan akun tentara dan warga sipil Ukraina.
"Menjalankan kampanye terkoordinasi untuk mencoba mendapatkan posting oleh kritikus Rusia dihapus dari media sosial," kata perusahaan dikutip CNN International.
4. Rusia Akui Kerugian Pasukan
Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov secara singkat mengakui bahwa Rusia telah menderita kerugian "signifikan" dari pasukannya di Ukraina. Ia bahkan menyebut kerugian itu "tragedi besar" bagi negara itu dalam sebuah wawancara dengan Sky News.
5. Pentagon Sebut Putin Menyerah di Kyiv
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin telah menyerah untuk menaklukkan Kyiv. Ini setelah pasukannya dipukul mundur oleh militer Ukraina.
"Putin berpikir bahwa dia bisa dengan sangat cepat mengambil alih negara Ukraina, dengan sangat cepat merebut ibu kota ini. Dia salah," kata Austin pada sidang Komite Angkatan Bersenjata Senat di Kongres, dimuat media AS Barrons, mengutip AFP.
"Saya pikir Putin telah menyerah pada upayanya untuk merebut ibu kota dan sekarang fokus di selatan dan timur negara itu."
Namun apakah perang akan berakhir masih belum pasti. Sebelumnya Pentagon meyakini Rusia tengah mereposisi pasukan dan bakal habis-habisan di Ukraina Timur, di mana memang terdapat milisi yang didukungnya.
6. PBB "Tendang" Rusia
Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah memilih untuk menangguhkan Rusia dari Dewan Hak Asasi Manusia (HAM). Sebanyak 93 negara mendukung, 24 menentang dan 58 abstain.
"Menangguhkan hak keanggotaan di Dewan HAM dari anggota Dewan yang melakukan pelanggaran berat dan sistematis terhadap hak asasi manusia," tulis resolusi itu.
7. Jumlah Korban Tewas
Sementara itu mengutip CNBC International, jumlah korban tewas serangan Rusia ke Ukraina kini berjumlah 1.611 orang. Sebanyak 63 di antaranya adalah anak-anak.
Komisaris PBB untuk HAM meyakini jumlah korban temas sebenarnya lebih tinggi. Namun kendala lokasi dan masih memanasnya konflik membuat laporan tertunda.
Sebagian besar korban sipil disebabkan oleh penggunaan senjata peledak, termasuk penembakan dari artileri berat serta beberapa sistem peluncuran roket, termasuk serangan rudal dan udara. Ada total 2.227 warga luka.
(sumber: CNBCIndonesia.com)