Tak Ada Kenaikan, Elpiji 3 Kilogram di Pekanbaru Tetap Rp18.000

Redaksi Redaksi
Tak Ada Kenaikan, Elpiji 3 Kilogram di Pekanbaru Tetap Rp18.000
Pangkalan gas 3 kilogram.(Foto: Andi)

PEKANBARU - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru menegaskan, harga eceran tertinggi (HET) gas elpiji 3 kilogram tetap Rp18.000 tanpa kenaikan.

Kepala Disperindag Pekanbaru, Zulhelmi Arifin mengungkapkan, pihaknya akan berdiskusi dengan Pertamina, agen elpiji, serta Iswana Migas terkait permasalahan distribusi dan penjualan gas bersubsidi.

"Hari Senin nanti, kami akan mengundang Pertamina, agen elpiji, dan Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) untuk membahas berbagai hal terkait distribusi dan penjualan gas elpiji 3 kilogram. Salah satu kebijakan utama yang akan dibahas adalah larangan bagi pengecer untuk menjual gas bersubsidi," katanya, Jumat.

Pengecer yang selama ini menjual gas elpiji 3 kilogram akan dialihkan menjadi sub-pangkalan resmi. Hal ini bertujuan untuk memastikan gas bersubsidi dijual sesuai dengan harga yang ditetapkan pemerintah.

Selain itu, Disperindag juga akan mengusulkan pembukaan pangkalan khusus bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Usulan ini didasarkan pada kebutuhan para pedagang kaki lima yang menggunakan gas elpiji untuk berjualan, tetapi kesulitan mendapatkan pasokan dengan harga HET.

"Kami akan membahas kemungkinan pembukaan pangkalan khusus UMKM, misalnya di sepanjang Jalan Imam Munandar (Harapan Raya). Di sepanjang jalan itu banyak pedagang kecil yang membutuhkan gas elpiji 3 kilogram dalam jumlah dua hingga tiga tabung per hari," jelas Ami, sapaan akrabnya.

Jika pelaku UMKM itu tinggal di daerah yang jauh, seperti Kecamatan Kulim, tentu akan menyulitkan. Karena, pelaku UMKM itu harus kembali ke pangkalan asalnya di Kulim.

Selain di Jalan Harapan Raya, Disperindag juga akan mengkaji titik-titik lain yang dapat dijadikan pangkalan khusus UMKM. Dengan demikian, gas elpiji bersubsidi bisa lebih mudah diakses oleh pelaku usaha kecil tanpa harus membeli dari pengecer dengan harga lebih tinggi.

"Kami ingin memastikan bahwa gas elpiji bersubsidi dijual sesuai dengan HET. Jika dijual di warung-warung biasa, harganya bisa jauh lebih mahal dari yang seharusnya," ungkap Ami.

Dengan adanya pertemuan itu nanti diharapkan kebijakan distribusi gas elpiji 3 kilogram di Pekanbaru dapat lebih tertata. Sehingga, masyarakat dan pelaku usaha kecil tidak mengalami kesulitan mendapatkan gas dengan harga yang sesuai aturan.


Tag:
Berita Terkait
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers riaueditor.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online riaueditor.com Hubungi kami: riaueditor@gmail.com
Komentar
Berita Terkini