SEOUL, riaueditor.com- Suatu hari perjalanan saya dari Paris pulang ke Indonesia dengan menggunakan penerbangan Korean Air, mengharuskan saya transit selama 6 jam di bandara Incheon Airport.
Menunggu selama 6 jam di bandara pastinya membosankan, namun banyak hal yang ditawarkan oleh bandara International ini bagi para penumpang yang transit, maka sayapun mulai menjelajahinya. Bandara ini memiliki lapangan golf, Spa, kamar tidur pribadi, ice skating rink, Kasino, Taman dalam ruangan dan sebuah Museum budaya Korea. Terdapat juga berbagai jenis restaurant dengan cita rasa Eropa dan Asia. Tidak ketinggalan toko-toko duty freenya dan tentu saja wifi yang gratis.
Kebetulan saya terbang bersama putra saya yang baru berumur satu tahun, maka sayapun mencari taman bermain anak-anak. Luar biasa sekali bahwa di setiap lantai dan sudut bandara ini memiliki taman bermain untuk anak-anak beserta sofa, juga dilengkapi toilet khusus buat bayi dan anak-anak. Dengan begini, saya tidak terlalu repot membawa anak bermain dan tidur barang sejenak.
Setelah puas beristirahat, kamipun mengunjungi Museum budaya Korea, banyak sekali lukisan dan berbagai macam baju traditional Korea yang di pamerkan disini. Kita ditawarkan membuat keramik dari tanah liat, maka putraku pun bermain membentuk tanah liat tersebut berdasarkan imajinasinya, aktifitas yang tidak membosankan.
Sesaat kemudian kami dikejutkan suara gong dengan trompet yang nyaring, mataku pun mencari sumber suara itu. Ahh.. ternyata parade budaya Korea lengkap dengan baju traditional Raja dan Ratu diikuti pasukan tentera dan para dayang. Menjadi daya tarik bagi setiap penumpang untuk mengenal budaya Korea masa lampau.
Perasaan jenuh yang semula menghantui sirna dengan sendirinya, justru ingatan saya membayangkan film-film korea berlatar belakang zaman para raja dengan busana khas Koreanya yang indah nian. Usai parade budaya Korea, kamipun berjalan menuju ruang tunggu menanti pesawat yang akan menerbangkan kami ke Jakarta.
Di tengah jalan mata saya melihat sebuah toko memajang busana kerajaan Korea. Awalnya saya berfikir pajangan ini barang dagangan, ternyata hanya digunakan untuk berpose gratis bagi para penumpang bandara dengan menunjukkan tiket penerbangan International. Tanpa menunggu lama saya pun berpose dengan putra saya dalam balutan busana khas busana Korea masa lampau.
Walau selama 6 jam disini, sungguh penantian yang menyenangkan. Tak lama kemudian kami pun melanjutkan penerbangan kembali ke tanah air tercinta.(mimi djong)