PELALAWAN, riaueditor.com - Miris, sungai Kampar kembali tercemar limbah, akibatnya ribuan ikan mati mengambang, permukaan sungai terlihat memutih pada Rabu (24/3/21) dinihari. Kuat dugaan ribuan ikan ini mati akibat limpasan limbah pabrik bubur kertas PT RAPP yang mengalir menyusuri aliran sungai dengan bau menyengat dan warna kehitaman.
Sudah tak terhitung, instalasi pengolahan limbah industri bubur kertas PT Riau Andalan Pulp And Paper (RAPP) yang berada di Desa Sering Kecamatan Pelalawan, Kabupaten Pelalawan ini mencemari sungai Kampar. Amat disayangkan proses hukum selalu jalan di tempat meski masyarakat menggebu-gebu melakukan protes.
Dari pantauan awak media, pada Rabu (24/3/2021) dini hari sekitar pukul 1:00 Wib warga Desa Sering dihebohkan ribuan ikan mati mengambang di kanal water intake yang berada di sisi luar pabrik yang alirannya tersambung hingga ke induk sungai Kampar. Air sungai berubah warna coklat kehitaman, bau busuk menyengat.
Terkait ini, Direktur Forum Masyarakat Bersih (Formasi) Riau, DR Muhammad Nurul Huda SH,MH menegaskan bahwa pihaknya telah melaporkan dugaannya pencemaran air yang disebabkan oleh limbah industri PT RAPP di Desa Sering, Kecamatan Pelalawan hingga menyebabkan matinya ribuan ikan pada Hal kejadian, Selasa (23/3/21) malam.
Praktisi Hukum dari Universitas Islam Riau (UIR) ini mengatakan, bahwa laporan itu surat elektronik bernomor 01/FORMASI RIAU/3/2021 tertanggal 24 Maret 2021 ditujukan kepada Bupati Pelalawan H.M Haris.
Dalam laporan tersebut, FORMASI Riau meminta Bupati Pelalawan HM Haris untuk mengusut tuntas dugaanya pencemaran air di kanal Water Intake di Kawasan Desa Sering, sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 22 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Ia mnaembahkan, laporan dibuat tersebut juga ditembuskan ke Menteri LHK RI, Gubernur Riau, Kadis LHK Riau, Ketua DPRD Pelalawan, bahkan Sekda Pelalawan dan Kadis LH Pelalawan.
"Harapannya kasus pencemaran ini benar-benar diusut hingga tuntas, agar warga secara umum mendapatkan keadilan," tandasnya.(har)