PEKANBARU, riaueditor.com - Tak mematuhi protokol kesehatan, seperti menimbulkan kerumunan massa cukup banyak, persatuan olah raga sepatu roda seluruh indonesia (Perserosi) Kota Pekanbaru dibubarkan paksa oleh Polsek Tenayan Raya.
Langkah tersebut dilakukan aparat kepolisian karena kegiatan yang berlangsung di areal komplek Perkantoran Pemko Pekanbaru Tenayan Raya itu mengundang kerumunan banyak orang pada Jumat (25/12/2020) pagi.
Hal ini juga mendapat tanggapan serius dari Ketua Pemuda Milenial Kota Pekanbaru, Iris Teva, dimana beliau sangat menyayangkan kegiatan yang berbentuk massa. Apa lagi ini jumlahnya ratusan.
"Kami sangat mengapresiasi langkah yang dilakukan aparat kepolisian yang sangat cepat tanggap dalam pencegahan Covid-19. Seperti dibubarkannya kegiatan Perserosi yang berlangsung di Komplek Perkantoran Pemko Pekanbaru Tenayan Raya," ujarnya.
Menurutnya, tindakan yang dilaksanakan oleh petugas kepolisian ini sudah sangat tepat, hal ini juga sesuai dengan adanya Maklumat Kapolri Nomor: Mak/2/III/2020 tentang Kepatuhan terhadap Kebijakan Pemerintah dalam Penanganan Penyebaran Virus Corona (Covid-19) mengatur tentang tata cara berkumpul orang.
"Saya meminta kepada bapak Gubernur dan Walikota Pekanbaru sesuai Maklumat Kapolri dan intruksi bapak presiden Republik Ir H Joko Widodo hentikan kegiatan yang bersifat keramaian," kata Iris Teva.
Dijekaskan Iris Teva, dari informasi yang diperoleh dari masyarakat kegiatan itu tidak mematuhi protokol kesehatan, sebagai mana yang diterapkan oleh pemerintah.
"Mereka dibubarkan pertama tidak memiliki ijin keramaian, dan juga tidak taat protokol. Dengan dalih mereka hanya latihan. Padahal, apapun alasanya keramaian saat ini sangat dilarang keras," ucapnya.
Kata Iris lagi, dirinya sempat mengunjungi langsung pemakaman atau lokasi meninggalny korban-korban Covid-19 di daerah TPU Palas sangat menyayat hati.
"Kita berharap masyarakat selalu taat akan protokoler kesehatan agar Corona bisa hilang," kata dia.
Dampak Virus Corona (Covid-19) ini sangat melemahkan ekonomi, maka dengan itu dirinya selaku ketua Pemuda Milenial Pekanbaru meminta masyarakat harus lebih berperan aktif dalam melakukan kegiatan kegiatan yang tidak diizinkan keramaian.
Lanjut dia, kesadaran protokol kesehatan ini tentu semua pihak yang harus mematuhui. "Saya memintak kepada masyarakat dan pengusaha patuhilah protokol kesehatan apalagi saya melihat usaha-usaha live musik seperti cafe. Banyak di Kota Pekanbaru tidak mengindahkan protokol kesehatan," pungkasnya. (**)