PEKANBARU, riaueditor.com - Peristiwa menghebohkan terjadi di kantor Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polres Meranti.
Seorang pria berinisial AH mengamuk dan menyerang polisi setelah sebelumnya ditilang oleh petugas.
Namun yang lebih heboh lagi, pria tersebut meninggal setelah sempat menyerang polisi menggunakan paralon dan mengancam dengan badik yang disimpannya di dalam tas.
Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto menjelaskan, peristiwa itu terjadi Rabu (11/3) kemarin. Berawal pada pukul 16.45 Wib, saat anggota SPK atas nama Brigadir Rizki diperjalanan Selatpanjang untuk berobat.
Ditengah perjalanan tepatnya di Jalan Insit Kecamatan Tebing tinggi Barat, Brigadir Rizki dihadang oleh pria tak dikenal yang belakangan diketahui berinisial AH mengenakan baju bewarna hijau dengan membawa tas warna hitam.
Menurut informasi dari warga, NHD melakukan penghadangan kepada setiap pengendara sepeda motor yang melintasi Jalan Insit tersebut.
"Karena meresahkan masyarakat, kemudian pria tak dikenal itu dibawa ke Mapolres Meranti," ujar Sunarto, Kamis (11/3).
Setibanya dipenjagaan Polres Kepulauan Meranti, lanjut Sunarto, pria tersebut coba ditenangkan dan ditanyakan alamat tinggalnya dan kenapa melakukan keributan di Jalan Insit. Pria itu mengaku dia warga Jalan Perjuangan.
"Saat diinterogasi, dengan nada keras pria tersebut menjawab tidak senang jika motornya di tilang," kata Sunarto.
Melihat situasi itu, petugas piket SPK lalu meminta tas pria untuk dilakukan pemeriksaan/penggedahan.
"Namun secara tiba-tiba pria itu memukul meja SPK mengakibatkan monitor komputer yang ada di atas meja terhempas," jelasnya.
Sunarto menyebut, petugas lalu menenangkannya, akan tetapi pria itu malah mengajak berduel sambil menyerang petugas penjagaan menggunakan paralon. Tak hanya itu, pria tersebut juga mengeluarkan badik dari pinggangnya dan mencoba melukai petugas.
"Karena sudah membahayakan, petugas pun melumpuhka pria itu dengan tindakan tegas terukur," tutup Sunarto. (dri)