PEKANBARU, riaueditor.com - Sebanyak 200 sepeda motor diamankan Polresta Pekanbaru. Ratusan sepeda motor itu terjaring dalam razia penindakan balap liar yang dilakukan petugas gabungan di areal Perkantoran Walikota di Kecamatan Tenayan Raya Kota Pekanbaru pada Minggu (17/1/2021).
Usai diamankan sepeda motor itu diangkut menuju ke Mapolresta Pekanbaru menggunakan truk untuk proses penindakan dan pendataan.
"Ada sebanyak 200 sepeda motor yang berhasil kami amankan dari aksi balap liar. Semua ini atas laporan keresahan masyarakat," kata Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol H Nandang Mukmin Wijaya melalui Kasat Lantas Kompol Emil Eka Putra, Senin (18/1/2021).
Penangkapan 200 motor berbagai merek itu, kata Emil dilakukan dari razia gabungan yang dimulai sekitar pukul 15.00 Wib. Operasi ini melibatkan personil Satlantas Polresta Pekanbaru dan Polsek Tenayan Raya yang dibagi dalam 2 tim berseragam dan tak berseragam.
Balap liar ini dilakukan oleh sekelompok anak-anak yang dilaksanakan di areal perkantoran Walikota Pekanbaru. Mereka ini melakukan kegiatan balap liar, kemudian ada juga berkumpul di area balap yang tujuannya menggunakan motor-motor yang sudah banyak dimodifikasi.
Saat dilakukan razia, banyak sekali yang mencoba mengelabui polisi dengan berpura-pura hanya sebagai penonton saja.
"Dalam razia kemarin yang bersangkutan juga mengaku bahwa hanya menonton saja. Yang perlu digaris bawahi penonton pun juga bisa kita kenakan sanksi terkait dengan balap liar," ujar Emil.
Rencananya, kata Emil agar memberi efek jera, para orang tua remaja ini juga akan dipanggil ke Polresta Pekanbaru.
"Tujuannya agar para orang tua agar lebih memperhatikan aktivitas anak-anaknya. Apalagi, sekarang masa pandemi virus Corona (Covid-19)," tambahnya.
Emil menjelaskan, untuk ratusan motor ini, untuk sementara disita dan diamankan di halaman Polresta Pekanbaru hingga pemilik menunjukkan kelengkapan surat kendaraan dan motor dikembalikan ke standarnya.
"Untuk Pasal yang akan dikenakan yakni Pasal 297 Undang-Undang No 22 tahun 2009 dengan denda Rp 3 juta," tegasnya. (R11)