Salurkan Bantuan ke Suku Laut, Pemprov Riau Himbau Masyarakat Waspada Karena Gelombang Masih Tinggi

Redaksi Redaksi
Salurkan Bantuan ke Suku Laut, Pemprov Riau Himbau Masyarakat Waspada Karena Gelombang Masih Tinggi

PEKANBARU - Angin utara membuat gelombang pasang setinggi 4 meter dan angin kencang hingga menyebabkan 19 rumah Suku Laut terdampak. Dari jumlah itu, 1 rumah yang berisi 10 orang mengalami rusak berat dan tidak bisa dihuni lagi.

Peristiwa itu terjadi di permukiman warga Suku Laut di Desa Panglima Raja, Kecamatan Concong Kabupaten Indragiri Hilir, Riau. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.

"Setelah kami ke lokasi, kami mendata adanya 19 kepala keluarga yang terdampak ombak laut. Satu rumah rusak berat, 10 orang penghuninya sudah mengungsi ke rumah keluarga mereka," ujar Kepala BPBD Riau M Edy Afrizal Senin (13/12/2021).

Awalnya, BPBD Riau mendapat informasi ratusan rumah yang terkena ombak laut itu. Namun setelah dicek, hanya 1 rumah yang mengalami rusak berat dan 19 rusak ringan.

"Kami sudah ke lokasi, menempuh perjalanan sekitar 7 jam jalur darat. Kita juga menyerahkan bantuan logistik untuk korban gelombang pasang," ucap Edy.

Bantuan yang diserahkan BPBD Riau berupa mi instan 50 kotak, minyak goreng 100 liter, gula pasir 100 kg, sarden 100 kaleng. Edy mengimbau agar warga dan nelayan membatasi aktivitas di laut karena gelombang pasang diperkirakan bisa datang lagi.

"Warga yang tinggal di sekitar laut juga agar berhati-hati dan selalu waspada mengingat kondisi cuaca di laut masih kurang baik," jelasnya.

Forecaster On Duty BMKG Pekanbaru Ahmad Agus W mengatakan, prakiraan gelombang laut, adanya tinggi gelombang di perairan Provinsi Riau berkisar antara 0.50-1.25 m (rendah).

"Waspada potensi angin kencang dan gelombang yang cukup tinggi di wilayah perairan Timur Laut Bintan," kata Ahmad.

Ahmad mengatakan, potensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang terjadi di sebagian wilayah Kabupaten Rokan Hulu, Rokan Hilir, Kuantan Singingi, dan Kabupaten Indragiri Hilir.

"Peringatan dini, waspada hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang berpotensi terjadi di sebagian wilayah Indragiri Hilir, Kampar, Pelalawan, Kuantan Singingi, serta Pekanbaru," pungkasnya.

Ombak laut setinggi 3-4 meter memprorakporandakan rumah warga Suku Laut di Desa Panglima Raja Kecamatan Concong Kabupaten Indragiri Hilir, Riau. Ada satu rumah yang mengalami rusak parah terkena ombak tersebut.

Sebelumnya, ombak tinggi dan angin kencang itu menerjang permukiman Suku Laut. Rumah panggung yang berdiri di atas laut itu seketika porak-poranda.

"Kejadian permukiman Suku Laut diterjang ombak terjadi kemarin sekitar pukul 12.15 WIB," kata Presiden Bangsa Orang Laut Sedunia, PRj Haryono Maha Seri Bijawangsa.

Menurut Haryono, ombak menerjang pemukiman secara tiba-tiba. Ombak laut tinggi terjadi akibat musim angin utara atau yang lebih dikenal masyarakat dengan sebutan meno utara.

"Angin utara dari Desember sampai Februari. Tapi tahun ini itu gelombang paling tinggi dari biasanya," katanya.

Haryono bersyukur tidak ada korban dalam insiden tersebut. Dia berharap bantuan pemerintah karena warga sangat membutuhkannya.

"Rumah-rumah di sana panggung, ketinggian ombak sekarang 8-7 meter dan sampai ke permukiman 3-4 meter," katanya. (MCR)

Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers riaueditor.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online riaueditor.com Hubungi kami: riaueditor@gmail.com
Komentar
Berita Terkini