Tapi, Ali tidak gentar. Ali sepertinya sadar ada yang lebih cepat daripada pukulan dan gerak kakinya, yakni mulut dan pemikirannya.
Kata-kata paling legendaris yang dikeluarkan Ali ketika itu adalah, "Saya tidak punya masalah dengan Vietcong. Tak ada Vietcong yang pernah memanggil saya negro. Mengapa mereka harus meminta saya untuk mengenakan seragam dan pergi 10.000 mil dari rumah untuk menjatuhkan bom dan menembakkan peluru ke orang-orang di Vietnam, sementara orang-orang yang disebut negro di Louisville diperlakukan seperti binatang?"
Pada 12 Agustus 1970 ketika kasus penolakan wajib militer masih dalam banding, Ali memperoleh izin bertarung dari Komisi Atletik Kota Atlanta atas bantuan Senator Leroy R. Johnson.
Menjelang pensiun Ali menjadi anggota Komite Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk masalah Apartheid. Ia menghimpun orang-orang dari segala bangsa untuk bersatu melawan diskriminasi ras.
Setelah pensiun pada 1979, Ali mendedikasikan diri untuk membantu mempromosikan perdamaian dunia, kemanusiaan, dan hubungan antar-umat beragama. Pada 1990 Ali bahkan mempertaruhkan nyawa dengan terbang ke Irak guna menegosiasikan pembebasan 15 warga AS yang menjadi sandera pasukan Irak di bawah pimpinan Saddam Hussein.
Di luar ring tinju dan masalah kemanusian, Ali juga menjadi selebritas. Selain memiliki efek yang cukup besar dalam Hollywood, Ali juga dianggap majalah Rolling Stones sebagai 'Bapak Spiritual Rap'. Ocehan-ocehan Ali di atas dan luar ring tinju diklaim menginspirasi sejumlah rapper ternama seperti Run DMC and LL Cool J.
(cnnindonesia.com)