KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa Pimpin Upacara Pelepasan Jenazah Djoko Santoso

Redaksi Redaksi
KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa Pimpin Upacara Pelepasan Jenazah Djoko Santoso
(Foto: Okezone)
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa saat tiba di rumah duka mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Djoko Santoso, Minggu (10/5/2020).

JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andik Perkasa akan memimpin upacara pelepasan jenazah Djoko Santoso. Mantan Pangllima TNI itu akan dimakamkan secara militer di Sandiego Hills, Karawang, Jawa Barat.

Kepala Staf Garnisun Tetap (Kasgartap) I/Jakarta, Brigjen TNI Syafruddin menyebutkan, sebelum diberangkatkan pada pukul 13.00 WIB, akan ada upacara pelepasan jenazah. "Nanti di sini (rumah duka) Irupnya (inspektur upacara) KSAD," kata Syafruddin, di rumah duka, Bambu Apus, Jakarta Timur, Minggu (10/5/2020).

Sedangkan upacara pemakaman di Sandiego Hills, Syafruddin mengungkapkan, akan dipimpin Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. Pemakaman akan dilakukan pada pukul 14.00 WIB.

"Nanti di Sandiego Hills juga upacara militer, Irupnya Panglima TNI," ujarnya.

Syafruddin memastikan, prosesi upacara pemakaman nanti tetap mengikuti protokol kesehatan dengan melakukan pembatasan anggota militer. Disamping itu, aturan jaga jarak (physical distancing) juga akan diberlakukan.

"Jadi biasanya kalo Panglima TNI, protapnya itu pasukannya 1 kompi atau 120 orang. Kalo ini hanya 40 orang. Jadi jarak antara anggota peserta upacara 2 meter," katanya.

KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa didampingi sudah tiba di rumah duka. Kedatangan Andika bersamaan dengan Menteri Pertahanan yang juga Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Djoko Santoso meninggal dunia setelah dirawat selama seminggu di RSPAD Gatot Subroto. Politikus Partai Gerindra itu mengembuskan napas terakhir pukul 06.30 WIB, di usia 67 tahun.

Wakil Kepala RSPAD Gatot Soebroto, Brigjen TNI dr Budi Sulistya mengungkapkan, Djoko Santoso meninggal dunia karena stroke. "Beliau (alm Djoko) dirawat sejak Sabtu (2/5) lalu karena mengalami stroke. Beliau meninggal bukan karena Covid-19, tetapi karena stroke berat yang dideritanya," katanya ketika dikonfirmasi di Jakarta, Minggu (10/5/2020).

Budi pun enggan memaparkan lebih jauh apakah kematian Djoko Santoso itu terjadi usai operasi pendarahan otak. "Beliau meninggal karena stroke berat," katanya lagi.

(iNews.id)


Tag:
Berita Terkait
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers riaueditor.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online riaueditor.com Hubungi kami: riaueditor@gmail.com
Komentar
Berita Terkini