Cerita Petugas Saat Berjuang Lakukan Pendinginan Lahan Gambut Pasca Terbakar

Redaksi Redaksi
Cerita Petugas Saat Berjuang Lakukan Pendinginan Lahan Gambut Pasca Terbakar
riaueditor.com/ded

ROHUL, riaueditor.com - Keringat mengucur pada wajah tim gabungan TNI Polri, BPBD Rohul dan MPA yang hingga sampai hari ke empat, masih bahu-membahu melakukan pendinginan di lahan gambut yang ada di dua lokasi Desa Pauh, Kecamatan Bonai Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu, Riau.

Pada hari itu, parit gajah yang dibuat di sekeliling lahan gambut yang terbakar yang dipenuhi air untuk mencegah perambatan api digunakan untuk pendinginan.

Selain itu, cuaca yang panas disertai angin kencang menjadi kendala bagi petugas gabungan.

Tim darat hari ini, bahu membahu menyemprotkan air dari sumber air terdekat dengan menggunakan mesin pompa.

Anggota Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Rohul Dedy Erpanda Daulay menjelaskan, banyak kendala yang dialami petugas di lapangan.

"Kesulitan kami yang terutama adalah cuaca yang sangat ekstrim. Angin kencang dan cuaca panas," jelas Anggota Tim Reaksi Cepat (TRC) Dedy Erpanda Daulay, Rabu (9/8/2023).

Dia mengatakan, melakukan pendinginan di lahan gambut sangat sulit.

"Kami selalu padamkan api dengan mengambil air dari parit gajah yang telah dibuat," tegasnya.

Menurut Dedy, hanya air yang dari parit gajah tersebut yang dapat dijangkau.

Yang menjadi masalah menurut Dedy, adalah ketika api merembet ke tengah lahan gambut. Pemadaman melalui darat sangat beresiko mengancam keselamatan petugas. Sebab tanah di atas lahan gambut sangat rentan amblas.

"Itu ke bawahnya dalam. Bisa lebih dari 2 meter. Makanya petugas harus extra hati-hati," tuturnya.

Tak jarang petugas mengalami kesulitan saat melakukan pendinginan. Apalagi arah angin yang sering tak menentu. Petugas bekerja mati-matian memadamkan api.

"Saat ini, lahan gambut di kilometer 43 sudah tidak ada asap. Tetapi di kilometer 28, kami masih melakukan pendinginkan. Lahan gambut sudah mengering dan gosong," benernya.

Berita sebelumnya

Kebakaran hutan kembali terjadi, peristiwa itu berada di dua lokasi seperti, KM 28 dan KM 34 Desa Pauh, Kecamatan Bonai Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu, Riau.

Bintara Pembina Desa (Babinsa) Koramil 10 Kunto Darussalam Kodim 0313/KPR Kopda Alesman mengatakan, api melalap hutan yang telah di Imas tumbang seluas 1,5 hektar.

Kejadiannya, Minggu (6/8) malam sekitar pukul 19.30 WIB, tutur Kopda Alesman, Senin (7/8/2023).

Alesman menambahkan, dugaan sementara penyebab munculnya api diduga di bakar.

"Lokasi karhutla ini sebelumnya pernah terbakar. Sekarang terbakar lagi. Kondisi lahan yang diduga di bakar sebagian telah di Imas tumbang," terangnya.

Saat terjadi kebakaran, lanjut Kopda Alesman, tim gabungan TNI Polri dan MPA masih berusaha memadamkan api menggunakan alat pemadam kebakaran sampai saat ini.

"Alat yang kami gunakan Tohatsu 1 unit, selang 35 roll, nozel 6 buah, kendaraan roda empat 2 unit dan Kendaraan roda dua lima unit. Jarak dari kantor Koramil sekitar 70 Kilometer," paparnya.

Menurutnya, pemadaman dilakukan dengan berhati-hati. Selain itu, harus melihat arah api dan angin agar tidak semakin menyebar.

"Petugas gabungan harus berhati-hati, karena jika salah langkah malah bahaya," tutup dia.(ded)


Tag:
Berita Terkait
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers riaueditor.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online riaueditor.com Hubungi kami: riaueditor@gmail.com
Komentar
Berita Terkini