Sekretaris BPD Koto Medan Dinilai Cemarkan Nama Baik PT MAS

Redaksi Redaksi
Sekretaris BPD Koto Medan Dinilai Cemarkan Nama Baik PT MAS
fin/riaueditor.com

PEKANBARU, riaueditor.com - Humas PT Mitra Agung Swadaya (MAS) Saparudin mengatakan, tudingan Sekretaris BPD Koto Medan Kecamatan Kelayang Kabupaten Inhu, Andalas, terhadap PT MAS atas matinya sejumlah satwa di Sungai Binio, dinilai pencemaran baik perusahaan. Ia pun menantang pihak manapun untuk membuktikan tudingannnya.

Pernyataan itu disampaikan Saparudin saat dikonfirmasi seputar temuan masyarakat atas matinya sejumlah ikan di Sungai Binio saat dikonfirmasi via selularnya, Kamis (30/01/20).

"Mana bukti ikan mati di Sungai Binio, tunjukkan. Mana sampel hasil uji lab nya. Jangan asal main tuding, itu namanya pencemaran nama baik perusahaan," ucap Saparudin dengan nada tinggi.

Awalnya Saparudin mengaku tidak tahu menahu masalah limbah di PT MAS. Namun ketika didesak sistim pengelolaan limbah di PKS PT MAS hingga berdampak terhadap matinya sejumlah biota di Sungai Binio, nada suaranya pun kian meninggi.

Ia pun menantang pihak manapun untuk membuktikan tudingan pencemaran lingkungan yang dialamatkan kepada PT MAS.

Seperti diketahui, masyarakat desa Koto Medan Kec. Kelayang Kab. Inhu, Riau dikejutkan dengan matinya berbagai jenis ikan di Sungai Binio yang diduga akibat limbah Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT MAS di daerah itu.

"Kejadian ikan mati di Sungai Binio bukan baru kali ini aja. Satu bulan sekali atau dua bulan sejumlah biota sungai seperti ikan, kura-kura, ular dan binatang lainnya mati keracunan limbah PKS PT MAS yang sengaja di buang ke sungai," terang Sekretaris BPD Desa Kota Medan saat turun kelapangan, Andalas, Rabu (8/1/2020).

Sementara anggota DPRD Riau, Manahara Napitupulu mendesak Pemkab dalam hal ini Dinas  Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Inhu segera melakukan klarifikasi.

"Periksa AMDAL nya. Jangan dibiarkan berlarut-larut. Perusahaan juga harus mengevaluasi sistim pengelolaan limbah mereka," tegas anggota Komisi II DPRD Riau itu menyikapi keresahan masyarakat atas matinya sejumlah ikan di Sungai Binio Desa Koto Medan Kec. Kelayang Kab. Inhu, Senin (27/01/20).

Ia mengatakan, dampak pencemaran lingkungan sangat besar konsekwensinya bagi masyarakat. Apalagi Sungai Binio menjadi tempat aktifitas masyarakat yang airnya sering dikonsumsi.

"Dengan adanya informasi ini saya nanti akan kesana. Sekaligus juga mengunjungi daerah pemilihan saya disana," ucap politisi Dapil Inhu - Kuansing tersebut. (fin) 


Tag:
Berita Terkait
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers riaueditor.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online riaueditor.com Hubungi kami: riaueditor@gmail.com
Komentar
Berita Terkini