Ini Wujud Jasad Mak Anih Penghafal Alquran yang Tetap Utuh

Redaksi Redaksi
Ini Wujud Jasad Mak Anih Penghafal Alquran yang Tetap Utuh
Photo : Zahrul Darmawan
Jasad Mak Anih dan Syamsudin tetap utuh setelah puluhan tahun terkubur.

Ratusan jasad yang berada di area Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kumpi Saribah, Kelurahan Grogol, Kecamatan Limo, Depok, Jawa Barat, yang terkena imbas pembebasan Jalan Tol Depok-Antasari atau Tol Desari telah berhasil dipindahkan ke area lahan baru yang tidak jauh dari lokasi awal.

Peristiwa penggalian kubur yang telah berlangsung sejak lima hari ini sempat membuat geger warga lantaran dari ratusan jasad yang diangkat, dua jasad didapati masih dalam kondisi utuh meski telah dimakamkan sejak puluhan tahun silam. Dua jasad tersebut adalah almarhumah Mak Anih dan almarhum Syamsudin.

Peristiwa ini sempat direkam oleh salah seorang warga. Dari hasil bidikan kamera ponsel terlihat dengan jelas, kondisi kedua jasad yang terbungkus kain kafan putih itu masih berukuran normal, layaknya jasad yang baru akan dikuburkan.

Kondisi ini berbeda dengan ratusan jasad lainnya yang telah menjadi tulang-belulang sehingga dapat dibungkus dengan kain kafan berukuran kecil. Oleh pihak ahli waris, jasad Mak Anih yang telah terkubur selama 42 tahun lalu itu kemudian dibawa ke pemakaman lain namun masih di wilayah Depok.

"Iya jasad Mak Anih dibawa keluarganya, dimakamkan di tempat lain tapi masih di daerah Depok," kata Nian Darmawan koordinator pekerja lapangan pada wartawan, Kamis 20 September 2018.

Sedangkan jasad Syamsudin, yang meninggal 27 tahun lalu, dimakamkan bersama ratusan jasad lainnya di lahan baru yang tak jauh dari lokasi proyek tol dekat TPU Kumpi Saribah.

Amalan Guru Ngaji

Diberitakan sebelumnya, kedua jasad tersebut diyakini sebagai sosok pribadi yang soleh semasa hidupnya dulu. Mak Anih, dikenal sebagai guru ngaji kampung dan banyak mencetak penghafal Al-Quran.

"Mak Anih luar biasa dah. Dulunya almarhumah ini guru ngaji rumahan, orang sini bilangnya guru ngaji lekar. Tapi dia enggak mengerti huruf cuma hafal Alquran. Orang dulu nyebutnya ngaji kuping karena hapalan," kata Nian.

(viva.co.id)


Tag:
Berita Terkait
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers riaueditor.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online riaueditor.com Hubungi kami: riaueditor@gmail.com
Komentar
Berita Terkini