RITUAL penyembelihan hewan kurban menjadi salah satu bagian dari perayaan Idul Adha. Cara digital di tengah pandemi virus corona (Covid-19) sepertinya menjadi pilihan bagi para calon pekurban untuk menyalurkan kepada para mustahik atau golongan yang berhak menerima.
"Insya Allah dengan digital dapat dilakukan dari rumah dan di mana saja, calon pekurban maupun donatur yang juga ingin menyedekahkan serta berbagi dalam berkurban sekaligus menyejahterakan peternak hingga meratakan daging baik domba maupun sapi kepada masyarakat yang khususnya terdampak Corona," kata Direktur Eksekutif Dompet Dhuafa drg. Imam Rulyawan, MARS kepada Okezone, Selasa (9/6/2020).
Proses berkurban secara digital dalam Program Tebar Hewan Kurban (THK), menurut Imam, tetap memerhatikan protokol kesehatan. Pelaksanaan rapid tes bagi penyedia hewan ternak juga dilakukan untuk menjamin kelancaran program tersebut. Sehingga bisa menjamin kualitas daging, sekaligus merupakan mitigasi untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
Selain keamanan kesehatan di tengah COVID-19, Imam memastikan kemudahan bagi para donatur atau pekurban untuk bertransaksi melalui berbagai kanal penjualan online melalui berbagai marketplace. Pembayaran kurban melalui aplikasi WhatsApp Pay berbasis virtual account turut melengkapi. Bagi calon pekurban yang hanya sempat membayar secara konvensial, disediakan konter-konter di berbagai pusat pertokoan.
"Dengan sarana digital kami juga memastikan prosesnya transparan dan akuntabilitasnya jalan akan kami berikan laporan melalui email kepada pekurban," ujar Imam menegaskan.
Meski pekurban memproses secara digital, hewan-hewan kurban disalurkan secara manual di 15 titik sentra ternak di Indonesia. Hewan kurban, diklaim Imam, akan diperiksa secara ketat, melalui tim quality control.
Bobot hewan-hewan kurban dari para peternak mitra dipastikan sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan oleh syariat Islam. Kambing jantan standar adalah 23-28 kilogram, sementara untuk kambing jantan medium 29-34 kilogram, dan kambing jantan premium berbobot lebih 35 kilogram. Untuk sapi, bobotnya adalah 250-300 kilogram.
"Langkah tersebut guna memastikan kualitas hewan-kurban yang akan disembelih sesuai dengan kriteria, yaitu hewan kurban sehat, tidak cacat dan bobot sesuai ketentuan," jelas Imam.
Pada periode kali ini, program tersebut menargetkan menebar 30.000 ekor domba atau kambing dan 1.000 ekor sapi dari para pekurban. Target tersebut akan tersebar baik di dalam dan luar negeri. Sebaran distribusi tetap mencakup seluruh wilayah di tanah air yang telah teridentifikasi sebagai kawasan mustahik, yang membutuhkan daging kurban.
Sekira 60-70 persen hewan kurban akan didistribusikan ke Pulau Jawa, yang memang menjadi kawasan padat penduduk di Indonesia. Kemudian 20-30 persen lainnya didistribusikan di pulau-pulau lainnya, di luar Pulau Jawa. Sebagian sebaran hewan kurban juga akan menjangkau negara-negara lain, seperti kawasan Afrika dan Palestina. Langkah tersebut sebagai wujud kepedulian masyarakat Indonesia atas kesulitan yang dihadapi sesama muslim di negara lain. Penyembelihan dan penyalurannya bakal dilakukan setelah perayaan Idul Adha pada 31 Juli 2020 mendatang.
(okezone.com)