9 Janji Allah di Balik Ibadah Haji dan Umrah yang Mabrur

Redaksi Redaksi
9 Janji Allah di Balik Ibadah Haji dan Umrah yang Mabrur
Umat Muslim melaksanakan Tawaf mengelilingi Kakbah di Masjidil Haram, Makkah, Kamis (27/2/2020). Suasana Masjidil Haram berjalan normal pascapengumuman Pemerintah Arab Saudi melarang sementara jemaah umrah ke Tanah Suci terkait pencegahan penyebaran virus

JIKA tak ada janji Allah di balik haji dan umrah, Ka’bah dan Masjidil Haram tidak akan seramai seperti yang kita lihat di setiap tahunnya, sesak oleh pengunjung. Mungkin hanya kalangan pengamat sejarah dan agamawan yang akan menziarahinya.

Akan tetapi, berkat janji Allah yang disampaikan baik melalui Al-Qur’an maupun utusan-Nya-sang insan mulia lagi terpercaya-maka seluruh umat Islam dari berbagai sudut bumi tergugah ingin menziarahi tanah suci.

Bukan hanya dari kalangan sejarawan, agamawan, dan asketis, bahkan para petani desa, nelayan, artis, musisi, dan budayawan turut dalam rombongan orang-orang yang merindukan tanah suci.

Janji Allah dalam hal ini memang selalu membuat para pemeluk agama-Nya merindu, bahkan sejak sebelum dirasakan. Tentu merindu dengan makna yang positif.

Melansir dari laman NU Online, berikut merupakan sembilan keutamaan ibadah haji dan umrah yang mabrur.

Sembilan Keutamaan Ibadah Haji dan Umrah yang Mabrur

1. Pelaku haji yang taat secara totalitas akan disucikan dari segala noda

Dalam hadis riwayat Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Siapapun yang berhaji dan tidak melakukan berkata kotor dan berlaku fasik, maka akan kembali suci sebagaimana saat ia dilahirkan.” (HR. Bukhari dan Muslim)

2. Umrah ke umrah menghapus dosa, haji mabrur berbuah surga.

Pada riwayat Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda;

“Satu umrah menuju umrah selanjutnya dapat menghapus dosa antara keduanya, dan haji yang mabrur hanya akan diganjar dengan surga.” (HR. Bukhari dan Muslim)

3. Haji menghapus dosa yang pernah dilakukan

Saat sahabat Amr bin ‘Ash berbaiat kepada Rasulullah, ia ditanya apa yang sebenarnya diinginkan. Amr bin ‘Ash menjawab, bahwa dirinya hanya meminta sebuah syarat. Ia akan suka rela melanjutkan baiat dengan syarat seluruh dosanya diampuni. Rasulullah menjawab:

“Apakah kamu tidak tahu bahwa masuk Islam, berhijrah dan menunaikan ibadah haji bisa menghapus dosa masa lalu?” tegas baginda Nabi kepada Amr." (HR. Muslim)

4. Haji mabrur sebagai amal terbaik setelah jihad

Abu Hurairah meriwayatkan ihwal baginda Nabi yang pernah ditanya oleh seorang sahabat tentang amal terbaik. Nabi menjawab, amal terbaik adalah beriman kepada Allah dan Rasulullah, lalu disusuli oleh jihad di sabilillah, dan di bawahnya Nabi menyebut haji mabrur. (HR. Bukhari)

Menghapus Dosa hingga Doa yang Mustajab

5. Haji dan umrah menghapus kefakiran dan dosa

Dari Abdullah bin Mas’ud, Rasulullah bersabda:

“Lakukanlah haji dan umrah secara berturut (entah haji dulu lalu umrah, atau sebaliknya), karena keduanya dapat menghapus kefakiran dan dosa sebagaimana ubub membersihkan besi, emas dan perak, dan haji mabrur hanya akan diganjar dengan surga.” (HR. At-Tirmidzi)

6. Haji sebagai jihad paling elegan

Suatu ketika, Sayyidah Aisyah pernah mengadu kepada Rasulullah ihwal jihad yang dikukuhkan sebagai amal terbaik umat, tetapi hanya bisa dilakukan laki-laki, tidak oleh kalangan perempuan. Lalu, Aisyah meminta bagaimana agar perempuan juga berjihad. Rasulullah menjawab:

“Tidak, sebab haji mabrur adalah jihad terbaik dan paling elegan.” (HR. Bukhari)

Benar bahwa jihad adalah amal terbaik umat ini, tetapi yang terbaik di antara jihad-jihad tersebut adalah haji yang mabrur.

7. Jamaah haji dan umrah sebagai wakil Allah di dunia

Rasulullah bersabda dalam riwayat Abu Hurairah:

“Wakil Allah di dunia ada tiga; bala tentara pembela agama Allah, jamaah haji dan umrah.”

8. Umrah di bulan Ramadhan setara dengan haji

Baginda Nabi sangat mengapresiasi umatnya yang menjalankan ibadah umrah di bulan Ramadhan. Dalam sebuah hadis riwayat Abdullah bin Abbas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Umrah di bulan Ramadhan setara dengan ibadah haji, atau setara dengan ibadah haji bersamaku (dalam riwayat yang lain).” (HR. Bukhari dan Muslim)

9. Mendapat fasilitas doa mustajab

Abdullah bin Umar meriwayatkan, Rasulullah bersabda:

“Bala tentara fi sabilillah, jamaah haji dan umrah adalah wakil Allah, saat dipanggil, mereka berduyun-duyun memenuhi panggilan, dan saat mereka meminta, Allah pasti kabulkan.”

sumber


Tag:
Berita Terkait
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers riaueditor.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online riaueditor.com Hubungi kami: riaueditor@gmail.com
Komentar
Berita Terkini