Pelajari DNA Mumi, Ilmuwan Sebut Demografi Mesir Selama 1.800 Tahun Tak Alami Perubahan

Redaksi Redaksi
Pelajari DNA Mumi, Ilmuwan Sebut Demografi Mesir Selama 1.800 Tahun Tak Alami Perubahan
Foto: Populer Science

KAIRO - Sejumlah peneliti di Jerman yang mempublikasikan di Nature Communications percaya bahwa mereka telah melakukan penelitian genetik menyeluruh pertama tentang mumi Mesir untuk menghindari kontaminasi.

Hasil mereka menunjukkan bahwa orang Mesir modern tidak memiliki banyak kesamaan, secara genetis dengan mereka yang dimakamkan di Tanah Air mereka.

Arkeolog melihat 151 mayat mumi dari semua lapisan masyarakat, mulai dari pemakaman petinggi yang mewah hingga yang sederhana, semuanya ditemukan di situs arkeologi Abusir el-Maleq. 

Secara khusus, para peneliti memusatkan perhatian pada DNA mitokondrian mumi ini. DNA kita biasanya berbicara tentang kehidupan di nukleus masing-masing sel kita dan itu berasal dari masing-masing orangtua. 

DNA mitokondria hidup di mitokondria sering disebut pembangkit tenaga sel, dan kita hanya mendapatkannya dari ibu. Meskipun tak bisa menceritakan keseluruhan kisah genetik Anda, DNA mitokondria sangat bagus untuk menunjukkan perubahan genetik dari waktu ke waktu. 

Dalam kasus ini, mereka bisa mendapatkan pembacaan yang jelas tentang DNA mitokondria dari 90 mumi, sementara hanya 3 mumi yang menghasilkan urutan DNA nuklik yang andal. 

Menurut temuan mereka, demografi Mesir tak banyak berubah selam rentang waktu di mana berbagai mumi hidup antara tahun 1400 Sebelum Masehi (SM) hingga 400 Masehi. 

"Tidak ada perubahan yang terdeteksi selama 1.800 tahun sejarah Mesir. Perubahan besar terjadi antara saat itu dan sekarang," kata penulis utama studi Johannes Krause dari Institut Max Planck untuk Ilmu Sejarah Manusia di Jerman kepada Reuters yang dikutip dari Pop Science, Selasa (27/6/2017). 

Saat itu, tampaknya mumi orang-orang Mesir sangat dekat hubungannya dengan orang-orang dari Levent, wilayah Mediterania Timur termasuk Turki modern, Israel, dan Palestina. Saat ini, orang Mesir memiliki lebih banyak DNA sub-Sahara Afrika. Sekira 8% lebih banyak keturunan mereka berasal dari wilayah ini.

(din/okezone) 


Tag:
Berita Terkait
Segala tindak tanduk yang mengatasnamakan wartawan/jurnalis tanpa menunjukkan tanda pengenal/Kartu Pers riaueditor.com tidak menjadi tanggungjawab Media Online riaueditor.com Hubungi kami: riaueditor@gmail.com
Komentar
Berita Terkini