JAKARTA - Badai PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) di sektor startup ternyata belum usai. Kini giliran Shopee Indonesia yang memangkas jumlah karyawannya. PHK ini disebut sebagai langkah efisiensi yang dilakukan perusahaan.
Platform e-commerce Shopee sangat akrab di tengah masyarakat Indonesia. Shopee didirikan oleh Forrest Li yang pernah memiliki predikat orang terkaya di Singapura. Pendiri dan CEO SEA Ltd, yang menjadi induk Shopee dan Garena, Forrest Li memiliki harta kekayaan sebesar US$ 22 miliar.
Kekayaan Li hampir sepenuhnya diperoleh dari kepemilikan sahamnya di perusahaan konsumer teknologi yang melantai di Bursa Efek New York (NYSE/Wall Street), Sea Ltd.
Menurut prospektus awal yang terbit di situs resmi US Securities and Exchange Commission (SEC) atau Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat, sebelum melantai di bursa Li menggenggam 56,12 juta saham biasa Sea Ltd atau setara 20,7%.
Kenaikan jumlah harta kekayaan Li merupakan buah dari kinerja saham Sea yang cukup gemilang belakangan ini.
Forbes mencatat, Forrest Li lahir di Tianjin, China, kemudian Li beremigrasi ke Singapura tak lama setelah mendapatkan gelar di bidang teknik dari Shanghai Jiaotong University, dan MBA dari Stanford Graduate School of Business.
Pada Maret 2019, setelah harga saham perusahaan konsumer internet yang dia dirikan, Sea Ltd meningkat sebesar 45% di Wall Street atau Bursa Efek New York (NYSE), kekayaan bersih Li meningkat menjadi lebih dari US$ 1 miliar atau setara Rp 14,5 triliun.
Sea Ltd pertama kali diperdagangkan sebagai perusahaan publik mendekati akhir tahun 2017, sejak awal melantai di Wall Street harga sahamnya telah meningkat hingga 1.980%.
Sebelumnya, Head of Public Affairs Shopee Indonesia Radynal Nataprawira menjelaskan bahwa dengan berat hati, Shopee Indonesia harus melepas sejumlah karyawannya.
Menurut informasi yang CNBC Indonesia dapatkan, ada sekitar 3% karyawan yang dirumahkan di Shopee Indonesia dari total 6.232 orang karyawan. Keputusan ini merupakan langkah terakhir yang harus ditempuh, setelah melakukan penyesuaian melalui beberapa perubahan kebijakan bisnis.
PHK karyawan Shopee Indonesia bukan menjadi kabar yang mengejutkan, sebab secara global Shopee sudah melakukan PHK di berbagai negara.
Gonjang-ganjing soal PHK Shopee secara global sudah mulai berhembus sejak Juni tahun ini, di mana Shopee dilaporkan akan melakukan PHK skala besar di beberapa pasar utama, termasuk Indonesia.
Kabar ini seiring dengan badai PHK yang tengah dihadapi dunia startup secara global. Perusahaan e-commerce milik Sea Group itu memilih PHK dengan tujuan merasionalisasi bisnis e-commerce-nya, demikian dilaporkan oleh Deal Street Asia dan Tech in Asia, berdasarkan pernyataan beberapa sumber, dikutip Senin (19/9/2022).
Kebijakan PHK Shopee, menurut Deal Street Asia, berdampak kepada karyawan di beberapa pasar Asia Tenggara perusahaan termasuk Indonesia, Thailand dan Vietnam. Perusahaan dikatakan telah mengirim email kepada nama-nama karyawan yang terkena PHK.
(CNBCIndonesia.com)